MEMASUKI musim penghujan dan mengantisipasi banjir, Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah kerahkan tim khusus untuk membersihkan eceng gondok yang memenuhi sungai sepanjang 8,6 kilometer dan hingga kini baru 1,4 kilometer terbebaskan dari tanaman liar tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (30/10) puluhan orang terbagi dalam beberapa kelompok menggunakan perahu kecil turun ke aliran sungai mulai Bendung Gerak di Panjang Wetan hingga Kuripan, Kota Pekalongan untuk mengangkat tanaman eceng gondok yang tumbuh subur di sungai sepanjang 8,6 kilometer.
Dua eksavator di pinggir sungai terus mengangkat eceng gondok dan menumpahkan ke sejumlah truk yang sudah siap untuk dibawa ke tempat pembuangan, pemandangan ini sudah terlihat sejak pertengahan bulan lalu dan masih banyak tanaman air liar di sepanjang sungai itu. "Harus lebih banyak kekuatan agar cepat bersih," ungkap Arif,45, warga sepanjang sungai.
Tanaman eceng gondok di sepanjang sungai itu, ungkap Haryono,50, sudah menutupi sungai itu sejak beberapa tahun lalu, sehingga aliran air sering tersumbat hingga mengakibatkan bencana banjir menjadi langganan di kawasan sepanjang DAS ini. "Apalagi saat musim hujan tiba, banjir sudah menjadi langganan karena aliran air tersumbat di sungai ini," tambahnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Pengelolaan RTH, DLH Kota Pekalongan Adi Usnan mengatakan sebagai antisipasi banjir dan menjaga kebersihan sungai, pengerukan dan pembersih eceng gondok di sungai sepanjang 8,6 kilometer telah dimulai 15 Oktober lalu mulai mulai Bendung Gerak di Panjang Wetan hingga Kuripan.
"Saat ini baru sekitar 1,4 kilometer (16 persen) sudah terbebas dari eceng gondok, kira turunkan tim terbagi dalam beberapa kelompok berikut Akat berat untuk mengangkat tanaman liar dari dalam sungai," kata Adi Usman.
Dalam pembersihan eceng gondok ini, menurut Adi Usman, tidak seluruhnya dapat dilakukan menggunakan alat berat eksavator karena kondisi sungai yang lebar dan cukup dalam, sehingga sebagian besar dilakukan secara manual menggunakan perahu dayung. "Jika menggunakan perahu mesin sering terkendala baling-baling terjerat akar eceng gondok," ujarnya.
Untuk membersihkan tanaman air eceng gondok ini, lanjut Adi Usman, setidaknya ada tiga tim dikerahkan yakni wilayah Bendan Kergon 36 orang, wilayah Jembatan Gambaran ada 41 orang, dan yang di depan MediLab ada 5 orang dibantu anggota BPBD 8 orang, selain itu ada ratusan tenaga program padat karya dari Dinperinaker yang memberdayakan dan melibatkan warga sekitar.
Dengan terbebasnya secara keseluruhan sungai dari eceng gondok ini, demikian Adi Usman, diharapkan aliran air akan lancar terutama saat volume meningkat akibat musim hujan yang mulai datang, sehingga Kota Pekalongan akan terbebas dari bencana banjir dan sungai terlihat bersih. (H-2)