BANYAK kalangan mengkritik pergantian kementerian bidang pendidikan pasti diikuti pergantian kebijakan. Menjawab kritikan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut itu hal lumrah.
Mendikdasmen mengakui ia juga akan melakukan sejumlah perubahan dalam kebijakan pendidikan di masa kepemimpinannya. Namun, Abdul Mu'ti menegaskan kebijakan yang sudah memiliki dasar-dasar baik tetap akan dilanjutkan.
Mu'ti menyampaikan hal itu di hadapan sekitar 35 pemimpin redaksi atau pimpinan media massa, di Jakarta, Selasa (5/11/2024). Mu'ti menegaskan ia akan melakukan sejumlah perubahan kebijakan pendidikan di masa kepemimpinannya bila memang ada hal-hal yang mesti diubah.
Perubahan itu akan mencakup perubahan yang bersifat perbaikan hingga membuat terobosan kebijakan yang benar-benar baru. Menurut Mu'ti, perubahan kebijakan dalam pergantian menteri merupakan sebuah dinamika yang sulit dihindarkan.
"Ini sebuah dinamika yang tidak bisa dihindari. Sama seperti di media, kalau ganti pemred tentunya ada perubahan. Kalau sama saja, untuk apa diganti?" kata Mu'ti yang disambut tawa dan tepuk tangan para pemimpin media, baik cetak, televisi, radio, maupun digital itu.
Meski begitu, sejumlah kebijakan yang sudah baik fondasinya, akan tetap dilanjutkan. Sedangkan yang belum baik, akan diperbaiki atau dievaluasi.
"Intinya yang sudah baik dasar-dasarnya akan kita lanjutkan, yang belum baik akan dievaluasi. Meskipun saya Muhammadiyah, tapi saya memegang prinsip yang lazim di NU, yakni al-muahafadzah alal qadhimissholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Artinya, memelihara yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik,” kata Sekum PP Muhammadiyah itu.
Ia menegaskan kebijakan yang akan dijalankan di era kepemimpinannya akan selaras dengan kebijakan yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. "Jadi sebagai pembantu Presiden, apa yang kami lakukan tetap mengacu pada program Asta Cita Pak Prabowo," kata Mu'ti.
3 Komitmen di Bidang Pendidikan
Ia kemudian menjelaskan tiga hal yang menjadi komitmen Presiden Prabowo di bidang pendidikan. Yakni, meningkatkan kualitas pendidikan utamanya pada sains dan teknologi, meningkatkan akses pendidikan bermutu untuk semua, hingga meningkatkan kesejahteraan guru.
"Salah satunya ialah memperkenalkan matematika sejak PAUD (pendidikan anak usia dini)," kata Mu'ti.
Terkait dengan komitmen untuk menyejahterakan guru, Mu'ti juga menyinggung penghasilan tambahan guru yang sering digaungkan Prabowo-Gibran saat kampanye.
"Walaupun angka dan jumlahnya sudah ada, tapi belum akan saya sampaikan sekarang," terangnya.
Masih terkait dengan persoalan guru, Mu'ti juga tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan guru, tapi juga menaikkan kualitas guru secara keseluruhan. "Pemenuhan kualifikasi guru, ternyata masih banyak guru yang belum D4 atau S1. Kemudian peningkatan kompetensi guru melalui sertifikasi dan pelatihan guru juga akan kami gencarkan," bebernya.
Komitmen ketiga yaitu peningkatan akses pendidikan bermutu untuk semua serta pendidikan yang inklusif. "Ini menjadi bagian tagline besar kami, yakni pendidikan bermutu untuk semua, pendidikan merata, education for all. Itu amanah UUD (Undang-Undang Dasar)," tegas Mu'ti. (X-10)