KABAR baik bagi Anda yang sering menghindari minyak tak jenuh dalam menu makanan sehari-hari!
Penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa minyak jenis ini, khususnya yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan, memiliki banyak manfaat kesehatan.
Simak beberapa fakta menarik berikut untuk memahami lebih dalam manfaat minyak tak jenuh dan mengapa Anda tak perlu ragu menggunakannya.
8 Fakta Menarik Tentang Minyak Tak Jenuh yang Sering Dianggap Buruk untuk Kesehatan
-
Minyak Tak Jenuh Lebih Sehat dari yang Dipikirkan
- Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minyak yang kaya akan lemak tak jenuh, seperti minyak biji-bijian, sebenarnya memiliki manfaat untuk tubuh. Kandungan lemak tak jenuh di dalamnya membantu menjaga kadar kolesterol LDL, menjaga berat badan, dan mengurangi peradangan, membuatnya lebih baik dibandingkan lemak jenuh seperti mentega dan minyak kelapa.
-
Kandungan Omega-3 dan Omega-6 pada Minyak Tak Jenuh
- Minyak tak jenuh ganda, yang merupakan sumber omega-3 dan omega-6, terdapat dalam minyak biji-bijian dan kacang-kacangan. Omega-3 banyak ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon dan tuna, serta biji chia, sedangkan omega-6 banyak terdapat pada minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari.
-
Asam Linoleat dalam Minyak Baik untuk Jantung
- Asam linoleat, salah satu kandungan utama dalam minyak biji-bijian seperti minyak kedelai dan kanola, terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Penelitian terbaru yang diterbitkan di British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi minyak ini dapat membantu memperbaiki faktor risiko utama penyakit jantung.
-
Tidak Meningkatkan Peradangan dan Stres Oksidatif
- Terdapat banyak mitos bahwa asupan omega-6 dari minyak biji-bijian dapat meningkatkan peradangan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi omega-6, khususnya asam linoleat, tidak memicu peningkatan penanda peradangan atau stres oksidatif, terutama jika digunakan sebagai pengganti lemak jenuh.
-
Mitos tentang Bahaya Omega-6
- Omega-6 telah lama dianggap berbahaya, terutama karena sering terdapat pada makanan ultra-olahan yang bisa menyebabkan peradangan. Namun, peneliti menekankan bahwa risiko peradangan terkait lebih dengan konsumsi berlebihan makanan ultra-olahan dibandingkan dengan kandungan omega-6 itu sendiri.
-
Tidak Penting Memperhatikan Rasio PUFA Terhadap MUFA
- Banyak orang terfokus pada rasio lemak tak jenuh ganda (PUFA) terhadap lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dalam diet mereka. Menurut penelitian, yang lebih penting adalah mengonsumsi kedua jenis lemak tersebut dan mengurangi asupan lemak jenuh, tanpa harus terlalu memperhatikan rasio PUFA terhadap MUFA.
-
Informasi Salah di Internet
- Terdapat banyak informasi yang menyesatkan tentang bahaya minyak di internet. Penelitian ini menegaskan bahwa bukti ilmiah yang ada saat ini mendukung manfaat kesehatan dari minyak yang kaya akan lemak tak jenuh, terutama untuk kesehatan jantung.
-
Cara Menggunakan Minyak Tak Jenuh dalam Diet Sehari-hari
- Minyak seperti minyak kanola dan minyak kacang memiliki titik asap yang tinggi, menjadikannya pilihan yang baik untuk memasak dengan suhu tinggi. Anda bisa menggunakannya dalam saus salad atau sebagai saus celup, sehingga mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal dari minyak ini.
Dengan memahami fakta-fakta ini, kita bisa lebih bijak dalam memilih minyak yang baik untuk kesehatan dan menghindari mitos yang tidak berdasar. (RO/Z-10)
Sumber:
- British Journal of Nutrition, 30 Oktober 2024
- EatingWell