STROKE adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti atau berkurang secara signifikan. Bagi mereka yang mengalami atau berisiko terkena stroke, mengubah pola makan menjadi salah satu langkah terpenting.
Makanan terbaik untuk penderita stroke adalah makanan yang meningkatkan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF adalah protein yang mendukung pertumbuhan sel-sel otak baru (neuron) dan meningkatkan koneksi neuronal di dalam otak.
Ini penting untuk proses neuroplastisitas, kemampuan otak untuk membangun kembali dirinya sendiri (penderita)setelah mengalami cedera, seperti stroke.
Neuroplastisitas membantu memulihkan keterampilan yang hilang bagi penderita stroke dan paling baik diaktifkan melalui latihan dan praktik massal, itulah sebabnya terapis meminta untuk melakukan latihan rehabilitasi yang sangat berulang.
Sementara neuroplastisitas diaktifkan melalui praktik yang konsisten, mengonsumsi makanan yang meningkatkan produksi BDNF juga dapat meningkatkan efek neuroplastisitas.
Makanan yang sehat dan sesuai untuk penderita stroke dapat membantu dalam pemulihan, mengurangi risiko stroke berulang, dan memelihara kesehatan jantung serta pembuluh darah.
Daftar makanan yang cocok untuk penderita stroke:
1. Ikan
Ikan berlemak seperti sarden, salmon, dan trout mengandung asam lemak Omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Omega-3 memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk peradangan dalam pembuluh darah otak.
Selain itu, Omega-3 juga diketahui dapat memperbaiki elastisitas pembuluh darah dan menjaga agar tetap sehat. Dengan mengonsumsi ikan secara teratur sebagai bagian dari diet, Anda dapat membantu mengurangi risiko stroke dan meningkatkan kesehatan jantung.
2. Makanan dengan Kalium
Makanan yang mengandung kalium, seperti pisang, alpukat, kentang, dan jeruk bali adalah makanan yang penting dalam diet penderita stroke. Kalium membantu menjaga keseimbangan tekanan darah dalam tubuh karena membantu mengimbangi efek sodium yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Dengan mengonsumsi makanan kaya kalium secara teratur, Anda dapat membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal. Kondisi ini tentu menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko hipertensi.
3. Sayur dan Buah
Makanan untuk penderita stroke selanjutnya adalah sayur dan buah. Keduanya kaya akan serta, vitamin, dan mineral baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, sayur dan buah juga mengandung antioksidan yang dapat berperan dalam melindungi sel-sel otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Sayuran berwarna-warni seperti sayur hijau, tomat, dan wortel mengandung nutrisi yang bervariasi, termasuk vitamin A, C, dan K. Buah-buahan seperti beri, jeruk, dan apel juga memberikan manfaat serupa.
Dengan mengonsumsi sayuran dan buah secara teratur, penderita stroke dapat mendukung pemulihan dan mengurangi risiko stroke berulang.
4. Olahan Susu Rendah Lemak
Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan susu skim adalah sumber kalsium yang penting tanpa lemak jenuh yang tinggi. Kalsium memiliki peran yang signifikan dalam menjaga kesehatan tulang dan otot, serta dapat berkontribusi dalam menjaga tekanan darah dalam batas normal.
Selain itu, susu rendah lemak juga mengandung protein yang baik untuk memelihara massa otot dan mendukung proses pemulihan. Dengan memilih produk susu rendah lemak, penderita stroke dapat memenuhi kebutuhan kalsium mereka tanpa penambahan lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan pembuluh darah.
Yoghurt membantu penderita stroke mendapatkan kalsium tanpa lemak jenuh berbahaya bagi pembuluh darah.
5. Makanan Tinggi Serat
Serat adalah komponen penting dalam diet yang memiliki beragam manfaat kesehatan, terutama dalam mengurangi risiko stroke. Makanan tinggi serat, seperti oatmeal, kacang-kacang, biji chia, dan berbagai jenis sayuran hijau memiliki kemampuan untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap stabil.
Dengan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), serat membantu mencegah terbentuknya plak arteri yang dapat menyumbat aliran darah ke orang yang menjadi salah satu faktor risiko utama stroke.
Selain itu, serat juga membantu menjaga berat badan yang sehat. Sebab, makanan ini memberi rasa kenyang lebih lama sehingga mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori.
6. Biji-Bijian
Biji-bijian, seperti beras merah, quinoa, dan gandum utuh, adalah sumber nutrisi penting yang dapat mendukung kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. Makanan ini mengandung serat yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk mencegah diabetes tipe 2, yang juga merupakan faktor risiko stroke.
Selain itu, biji-bijian mengandung vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan pembuluh darah dan otak. Mengganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh dalam diet dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dalam jangka panjang, termasuk mengurangi risiko stroke. (Ciputra Hospital/Z-3)