5 Perbedaan Gejala Ruam pada Flu Singapura dan Cacar Air

2 days ago 2
5 Perbedaan Gejala Ruam pada Flu Singapura dan Cacar Air Perbedaan cacar air dan flu Singapura(Freepik)

RUAM kulit adalah salah satu gejala umum yang muncul pada beberapa penyakit infeksi pada anak-anak. Dua di antaranya yang seringkali membingungkan karena kemiripan gejala adalah flu Singapura dan cacar air.

Meski keduanya menyebabkan ruam pada kulit, gejala-gejala lainnya serta lokasi dan karakteristik ruam ini berbeda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara gejala ruam flu Singapura dan cacar air secara mendetail agar bisa lebih memahami kedua penyakit ini dan memberikan penanganan yang tepat.

Apa Itu Flu Singapura?

Flu Singapura, atau dikenal juga dengan istilah Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, seperti Coxsackie A dan Enterovirus 71.

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi meskipun jarang.

Gejala Utama Flu Singapura:

  • Demam: Biasanya, demam muncul di awal penyakit, disertai gejala seperti lemas dan lesu.
  • Sakit Tenggorokan: Radang tenggorokan adalah salah satu gejala awal yang membuat anak merasa tidak nyaman.
  • Ruam dan Lesi Mulut: Ruam pada flu Singapura cenderung muncul di beberapa area tertentu seperti tangan, kaki, dan mulut, serta terkadang di bokong. Di dalam mulut, dapat terbentuk sariawan yang menyakitkan.

Apa Itu Cacar Air?

Cacar air, atau varicella, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.

Virus ini mudah menular dan terutama menyerang anak-anak, namun orang dewasa yang belum pernah terkena atau belum divaksinasi juga dapat terinfeksi.

Sekali terkena cacar air, tubuh akan mengembangkan kekebalan jangka panjang, sehingga jarang terjadi infeksi ulang.

Gejala Utama Cacar Air:

  • Demam Tinggi: Demam pada cacar air seringkali lebih tinggi dibandingkan flu Singapura.
  • Sakit Kepala dan Nyeri Otot: Gejala ini sering menyertai demam dan bisa membuat anak terlihat lemas dan rewel.
  • Ruam yang Menyebar: Ruam pada cacar air dimulai dari wajah, dada, atau punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu singkat.

Perbedaan Gejala Ruam pada Flu Singapura dan Cacar Air

1. Lokasi Ruam

  • Flu Singapura: Ruam dan lesi muncul di area yang lebih spesifik yaitu pada tangan, kaki, dan mulut. Kadang-kadang bisa ditemukan di sekitar bokong, namun jarang menyebar ke area lain. Hal ini menjadi ciri khas flu Singapura.
  • Cacar Air: Ruam cacar air biasanya dimulai dari wajah, kulit kepala, atau punggung, dan kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh, termasuk perut, lengan, dan kaki. Penyebaran ruam ini bisa merata hampir di semua bagian tubuh.

2. Bentuk dan Sifat Ruam

  • Flu Singapura: Ruam pada flu Singapura tampak seperti bintik-bintik merah atau lepuh kecil yang mungkin mengandung cairan. Lesi ini kadang terasa sakit, terutama pada lesi di dalam mulut yang bisa menyebabkan sariawan dan kesulitan makan. Namun, rasa gatal pada ruam flu Singapura biasanya lebih ringan dibandingkan cacar air.
  • Cacar Air: Ruam cacar air dimulai dari bintik-bintik merah kecil yang kemudian berubah menjadi lepuh berisi cairan. Lepuh ini cenderung sangat gatal, dan akan pecah, mengering, dan membentuk keropeng dalam beberapa hari. Gatal yang dirasakan pada cacar air seringkali lebih intens dibandingkan dengan ruam flu Singapura.

3. Durasi dan Progres Ruam

  • Flu Singapura: Ruam pada flu Singapura biasanya muncul 1-2 hari setelah demam dan dapat bertahan selama 5-7 hari. Gejala umumnya mereda dengan cepat jika kondisi anak terjaga dengan baik dan diberikan perawatan suportif.
  • Cacar Air: Ruam cacar air biasanya muncul dalam waktu 10-21 hari setelah paparan virus dan dapat bertahan selama 5-10 hari. Lesi pada cacar air juga membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering dan meninggalkan bekas keropeng.

4. Gejala Tambahan

  • Flu Singapura: Sariawan dalam mulut sering kali muncul pada flu Singapura, yang menyebabkan anak sulit makan dan minum. Selain itu, anak mungkin mengeluhkan nyeri tenggorokan, nyeri tubuh, dan lemas.
  • Cacar Air: Selain demam dan nyeri kepala, cacar air bisa menyebabkan nyeri otot dan perasaan tidak nyaman secara keseluruhan. Namun, cacar air jarang menyebabkan sariawan di dalam mulut.

Pencegahan dan Perawatan

Pencegahan:

  • Flu Singapura: Langkah-langkah pencegahan termasuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, terutama di tempat umum seperti sekolah dan tempat penitipan anak. Anak yang terinfeksi sebaiknya tidak bersekolah sampai sembuh untuk menghindari penularan.
  • Cacar Air: Vaksinasi adalah cara pencegahan paling efektif untuk cacar air. Vaksin varicella biasanya diberikan pada anak-anak, yang dapat mencegah atau mengurangi keparahan infeksi.

Perawatan:

  • Flu Singapura: Flu Singapura biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Perawatan berupa menjaga hidrasi, memberikan obat penurun demam, dan merawat lesi mulut dengan makanan lunak yang tidak pedas.
  • Cacar Air: Pada cacar air, gatal dapat diredakan dengan losion calamine atau antihistamin. Selain itu, mandi dengan air dingin dan menggunakan pakaian yang lembut dapat membantu mencegah iritasi lebih lanjut. Jika anak mengalami demam tinggi, dapat diberikan obat penurun demam sesuai anjuran dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika:

  • Anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun.
  • Gejala dehidrasi muncul, seperti bibir kering, jarang buang air kecil, atau terlihat lemas.
  • Ruam semakin parah atau tanda-tanda infeksi sekunder pada kulit muncul, seperti kemerahan di sekitar ruam atau keluarnya nanah.
  • Anak merasa sangat kesakitan atau menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas atau kejang.

Meski flu Singapura dan cacar air sama-sama menyebabkan ruam, karakteristik ruam dan gejala tambahan lainnya berbeda cukup jelas.

Flu Singapura cenderung menyebabkan ruam di area tangan, kaki, dan mulut dengan gatal yang lebih ringan, sedangkan cacar air menyebar ke seluruh tubuh dengan ruam yang lebih gatal.

Mengenali perbedaan ini penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat, sehingga anak bisa sembuh lebih cepat dan mencegah penularan ke orang lain.

Perhatikan selalu kesehatan anak dan lakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Jika ragu, jangan segan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. (Z-10)

Sumber: 

  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
  • World Health Organization (WHO)
Read Entire Article
Global Food