METFORMIN adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.
Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi gula di hati, memperlambat penyerapan gula di usus, serta meningkatkan respons tubuh terhadap insulin.
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah pada ibu hamil, yang biasanya muncul antara usia kehamilan 24 hingga 28 minggu.
DMG ini umumnya kembali normal setelah melahirkan.
DMG dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Menurut American Diabetes Association (ADA), prevalensi DMG di tahun 2000 mencapai 7%.
Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensinya berkisar antara 1,9% hingga 3,6%.
Pada ibu hamil dengan diabetes, kadar gula darah yang tinggi berpotensi membahayakan janin dan memengaruhi kehamilan, berisiko menyebabkan kelainan bawaan, keguguran, kelahiran prematur, hipertensi kehamilan, kematian janin, dan komplikasi saat persalinan.
Penggunaan metformin semakin sering direkomendasikan untuk ibu hamil yang mengalami kesulitan mengontrol gula darah atau mengalami resistensi insulin, meskipun telah menjalani perubahan gaya hidup.
Tujuannya adalah menjaga kadar gula darah tetap normal selama kehamilan.
4 Potensi Risiko Penggunaan Metformin bagi Ibu Hamil
Metformin telah digunakan selama lebih dari 40 tahun, termasuk untuk ibu hamil. Meskipun dianggap cukup aman, penggunaannya dapat menimbulkan beberapa risiko, terutama pada ibu dengan diabetes melitus gestasional (DMG). Berikut adalah beberapa risiko yang dapat terjadi:
-
Risiko Bayi Makrosomia
Makrosomia adalah kondisi bayi yang lahir dengan berat lebih dari 4.000 gram (4 kg), dan sering terjadi pada ibu dengan DMG yang mengonsumsi metformin. Kadar gula darah tinggi pada ibu dapat meningkatkan glukosa dalam darah bayi melalui plasenta, memicu produksi insulin berlebih pada janin, yang berakibat pada pertumbuhan berlebihan. Bayi yang lahir dengan makrosomia memiliki risiko kesulitan persalinan, cedera, hingga kebutuhan operasi caesar. Selain itu, bayi ini juga berisiko menghadapi masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas atau diabetes tipe 2.
-
Risiko Hipoglikemia Neonatal
Metformin dapat menyebabkan hipoglikemia pada bayi baru lahir, terutama jika dikonsumsi ibu selama kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika bayi yang terbiasa dengan kadar gula darah tinggi dalam kandungan tiba-tiba mengalami penurunan kadar gula setelah lahir. Hipoglikemia yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan neurologis, seperti kejang atau keterlambatan perkembangan, bahkan meningkatkan risiko kematian.
-
Efek Samping Gastrointestinal
Beberapa ibu hamil yang mengonsumsi metformin melaporkan efek samping gastrointestinal, seperti mual, muntah, atau diare. Jika berlangsung lama, efek ini dapat mengganggu kenyamanan ibu dan asupan makanan yang penting untuk kesehatan ibu dan janin. Kurangnya asupan gizi yang cukup dapat berdampak negatif pada pertumbuhan janin. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami gangguan pencernaan akibat metformin sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis.
-
Keamanan yang Belum Terjamin Sepenuhnya
Menurut Food and Drug Administration (FDA), metformin termasuk dalam kategori B, yang artinya obat ini dianggap aman berdasarkan uji coba pada hewan, meskipun penelitian pada manusia masih terbatas. Penggunaan metformin pada ibu hamil tidak sepenuhnya bebas risiko, terutama jika digunakan bersamaan dengan obat lain atau pada ibu dengan kondisi medis tertentu, seperti masalah ginjal atau hati. Pada kondisi ini, efek samping atau interaksi obat dapat memperburuk kondisi ibu atau memengaruhi perkembangan janin.
Penggunaan metformin pada ibu hamil harus dilakukan dengan cermat dan berdasarkan saran medis. Konsultasi dengan tenaga medis sangat penting untuk menjaga keselamatan ibu dan janin, dengan mengutamakan keamanan dalam pengobatan. (Z-10)
Sumber:
- American Diabetes Association (ADA), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Food and Drug Administration (FDA), Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021, National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information.