TIGA astronot Tiongkok yang dibawa misi pesawat luar angkasa Shenzhou-19 telah memasuki Stasiun Luar Angkoasa Tiangong. Mereka bertemu dengan tiga astronot lainnya yang sudah lebih dahulu berada di sana.
Roket Long March 2F yang dilengkapi pesawat luar angkasa Shenzhou 19 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pukul 16:27 EDT (2027 GMT; 4:27 pagi waktu Beijing, 20 Oktober), melesat ke angkasa malam di atas pusat antariksa tersebut.
Di dalamnya terdapat komandan Cai Xuzhe, 48, yang merupakan anggota misi Shenzhou 14, serta dua astronot baru: Song Lingdong, 34, mantan pilot angkatan udara, dan Wang Haoze, 34, seorang insinyur penerbangan antariksa.
Shenzhou 19 dijadwalkan bertemu dan berlabuh di stasiun luar angkasa Tiangong sekitar 6,5 jam setelah peluncuran. Trio astronot ini akan menghabiskan enam bulan di orbit di atas Tiangong, melakukan berbagai eksperimen dan menjalankan sejumlah aktivitas di luar kendaraan atau spacewalk.
Komandan misi, Cai, telah menghabiskan 182 hari di luar angkasa dan melakukan beberapa spacewalk, serta akan memimpin dua rekan mudanya.
“Kedua rekan baru saya lahir pada tahun 1990-an. Meskipun ada perbedaan usia, kami memiliki tujuan yang sama: melayani negara kami dan mengharumkan nama bangsa sambil bekerja dan berjuang bersama,” kata Cai dalam konferensi pers sehari sebelum peluncuran.
“Selama misi ini, kami akan melakukan tugas-tugas berat dalam eksperimen ilmiah di luar angkasa dan manajemen stasiun luar angkasa. Saya terutama bertanggung jawab atas proyek eksperimen luar angkasa, manajemen material, dan pengoperasian stasiun,” kata Wang dalam konferensi pers.
“Saya yakin bahwa di bawah bimbingan komandan misi dan dengan kerja sama tanpa hambatan antara kami dan tim di darat, kami akan menyelesaikan misi ini dengan sukses,” tambahnya.
“Kami akan melakukan banyak kegiatan di luar kendaraan dan eksperimen ilmiah baru,” ujar Song. Kegiatan tersebut termasuk memasang perangkat pelindung terhadap puing-puing luar angkasa, memasang dan mendaur ulang muatan serta peralatan di luar kendaraan.
Lin Xiqiang, juru bicara badan antariksa berawak Tiongkok, CMSA, mengatakan bahwa para astronot dijadwalkan melakukan 86 eksperimen ilmiah.
“Selama penerbangan Shenzhou 19, fokusnya adalah pada tema ‘ilmu biologi dan fisika di luar angkasa’, mencakup bidang seperti ilmu kehidupan di luar angkasa, fisika dasar mikrogravitasi, ilmu material luar angkasa, kedokteran luar angkasa, dan teknologi luar angkasa baru,” kata Lin. Ini termasuk analisis struktural pertumbuhan kristal protein dan dinamika non-ekuilibrium dari materi lunak dalam kondisi mikrogravitasi.
Shenzhou 19 merupakan misi penerbangan luar angkasa berawak ke-33 dalam program antariksa Tiongkok. Misi-misi ini termasuk penerbangan uji coba tak berawak, misi berawak, peluncuran modul Tiangong, misi uji coba pesawat luar angkasa berawak generasi berikutnya, dan misi pengisian ulang serta pengiriman kargo Tianzhou.
Tiongkok juga sedang mempersiapkan pengiriman pesawat kargo Tianzhou 8 ke Tiangong untuk mengisi ulang dan memasok stasiun luar angkasa tersebut. Pesawat ini juga akan membawa eksperimen baru dan kemungkinan cubesat untuk diluncurkan ke orbit. Misi ini akan diluncurkan dengan roket Long March 7 dari pusat peluncuran pantai Wenchang pada bulan November.
Sementara itu, kru Shenzhou 18 yang masih berada di Tiangong sedang mempersiapkan diri untuk pulang. Tiga astronot yaitu Ye Guangfu, Li Cong, dan Li Guangsu, yang tiba di Tiangong pada akhir April, akan menyerahkan kendali stasiun luar angkasa kepada Cai, Song, dan Wang. Ye dan rekan-rekannya akan kembali ke Bumi sekitar pukul 13:00 EDT pada 3 November (1700 GMT; atau 01:00 waktu Beijing pada 4 November), dan mendarat di area pendaratan Dongfeng dekat Jiuquan.
Shenzhou 19 adalah misi berawak kedelapan Tiongkok ke stasiun luar angkasa Tiangong. Pos orbital berbentuk T dengan tiga modul ini dibangun melalui tiga peluncuran Long March 5B pada tahun 2021 dan 2022.
Tiongkok berencana untuk menjaga agar Tiangong, yang memiliki bobot sekitar 20% dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, tetap dihuni dan beroperasi secara permanen selama setidaknya satu dekade. Tiongkok juga berencana memperluas stasiun luar angkasa ini dengan modul baru dan membuka pos tersebut untuk aktivitas komersial. (Space/Z-3)