MEMPUNYAI pengalaman memimpin, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah mengaku siap dalam debat terbuka perdana di Pemilu Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah Rabu (30/10) pukul 19.00 WIB. Debat tersebut akan digelar di Marina Convention Center Semarang dengan tema tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi.
Persiapan pelaksanaan debat perdana para cagub dan cawagub Jateng saat ini sudah semakin matang. Tidak hanya tempat pelaksanaan di Marina Convention Center Semarang, tetapi juga panitia, KPU, hingga panelis serta kedua pasangan calon yang diperkirakan akan membawa ratusan pendukung.
Jelang pelaksanaan debat perdana, kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (01) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (02) juga mengaku siap untuk debat terbuka karena sama-sama mempunyai pengalaman dalam memimpin.
"Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang tahu masalah, bukan pemimpin yang masih mencari tahu masalah, karena juga harus bersinergi dengan program nasional menuju Indonesia Emas 2045," kata calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Menurut Taj Yasin Maimoen pasangan calon nomor urut 02 sudah melakoni kepemimpinan di Jawa Tengah yakni Ahmad Luthfi selama empat tahun menjadi Kepala Polda Jawa Tengah dan dirinya menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah, sehingga mengetahui secara persis kondisi dan kebutuhan provinsi ini
Pada debat perdana Pilgub Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengaku telah siap mengikuti debat untuk mengenalkan sosok calon dan pemikirannya, terutama program-program apa yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. "Insyaallah kami seratus persen siap mengikuti debat, supaya masyarakat tahu secara langsung gagasan dan visi misi yang kami," imbuhnya.
Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi secara terpisah juga mengaku kesiapan pasangan nomor urut 01 dalam debat terbuka di Pilgub Jawa Tengah berlangsung Rabu (30/10) malam, karena selain telah berpengalaman memimpin juga tena diberikan yakni tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi telah dikuasai dan diterapkan saat menjadi Wali Kota Semarang.
Meskipun tidak ada persiapan khusus, tutur Hendrar Prihadi, namun. Bersama pasangannya Andika Perkasa terkait bagaimana membangun tata pemerintahan yang baik selalu diskusikan dengan para pakar di tim pemenangannya, apalagi pasangan ini memiliki pengalaman untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tema yang diusung dalam debat.
"Saya punya pengalaman memimpin di Kota Semarang dan Pak Andika juga punya pengalaman-pengalaman waktu memimpin di TNI, jadi kita mengalir saja dengan basic pengalaman kita," ujar Hendrar Prihadi.
Ia mengungkapkan sebagian gagasan tentang tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi sudah diterapkan di Kota Semarang. "Saya rasa ide, gagasan, atau program yang akan kita lakukan ke depan ini bukan teori saja, bukan sebuah halusinasi, maka pengalaman memimpin bisa diterapkan dengan hasil indikatornya, jelas tolok ukurnya," imbuhnya. (Z-9)