TANAMAN air adalah jenis tanaman yang tumbuh di atau dekat permukaan air, baik di danau, sungai, rawa, kolam, atau perairan lainnya.
Tanaman ini dapat tumbuh sebagian besar di dalam air atau hanya akar atau akarnya yang terendam dalam air.
Tanaman air memiliki berbagai macam adaptasi khusus yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang lembab atau terendam, seperti daun mengapung, akar yang bisa menyerap oksigen dari udara, dan batang yang fleksibel.
Tanaman air tidak hanya penting dalam ekosistem untuk membantu menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi berbagai organisme air, tetapi juga bisa memiliki nilai ekonomi, seperti untuk konsumsi manusia (seperti kangkung air) atau sebagai hiasan.
Tanaman Air yang Bisa Dikonsumsi
1. Teratai (Nymphaea)
Beberapa bagian teratai, seperti akar, biji, dan daun muda, dapat dimakan. Akar teratai sering digunakan dalam masakan Asia.
2. Kangkung Air (Ipomoea aquatica)
Tanaman air ini banyak dimanfaatkan dalam masakan Asia Tenggara, terutama di Indonesia, sebagai bahan sayur.
3. Bambu Air (Sasa)
Akar bambu air dapat dimakan, dan biasanya digunakan dalam masakan Jepang.
4. Bayam Air (Alternanthera sessilis)
Bayam air tumbuh di lingkungan berair dan sering digunakan dalam berbagai masakan, terutama sayuran.
5. Bunga Teratai (Nelumbo nucifera)
Bagian bunga dan akarnya digunakan dalam kuliner Asia, terutama di Tiongkok dan India.
6. Labu Siam (Luffa)
Biasanya tumbuh di air, gambas atau labu air bisa dimakan setelah dipanen.
7. Keladi (Colocasia esculenta)
Akar keladi, yang tumbuh subur di area berair, digunakan dalam berbagai masakan tradisional.
8. Daun Pandan Air (Pandanus amaryllifolius)
Daun pandan air sering digunakan untuk memberi aroma pada masakan.
9. Daun Ketapang (Terminalia cattapa)
Meskipun tidak umum, beberapa budaya menggunakan daun ketapang dalam pembuatan teh.
Tanaman Air yang tidak Bisa Dikonsumsi
1. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
Meskipun tanaman ini banyak ditemukan di air, eceng gondok tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat menyerap bahan kimia berbahaya dari air.
2. Kupu-Kupu Air (Azolla)
Kupu-kupu air, meskipun dapat dimanfaatkan dalam beberapa bidang pertanian, umumnya tidak dimakan karena bisa mengandung racun.
3. Alga Hijau (Cladophora)
Beberapa jenis alga hijau berpotensi mengandung bahan berbahaya atau racun jika dimakan.
4. Paku Air (Salvinia)
Tanaman ini tumbuh di air dan tidak dikonsumsi karena dapat mengandung bahan berbahaya yang tidak sesuai untuk manusia.
5. Rumput Laut Merah (Gracilaria)
Meskipun jenis rumput laut tertentu bisa dimakan, beberapa jenis rumput laut merah bisa berbahaya jika tidak diolah dengan benar.
6. Lumut (Sphagnum)
Lumut, yang sering ditemukan di kolam atau rawa, biasanya tidak dimakan karena sulit dicerna dan bisa mengandung bahan kimia berbahaya.
7. Tanaman Karet Air (Pistia stratiotes)
Tanaman karet air mengandung getah yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi jika dikonsumsi.
Meskipun banyak tanaman air yang bisa dimakan, penting untuk selalu memverifikasi keamanannya sebelum dikonsumsi, terutama yang tumbuh di lingkungan berpolusi atau terkontaminasi. (Z-12)