10 Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia: Tren, Prevalensi, dan Upaya Penanggulangannya

4 days ago 2
 Tren, Prevalensi, dan Upaya Penanggulangannya Indonesia masih menghadapi tantangan "double burden of disease". Simak 10 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. (freepik)

BEBERAPA dekade terakhir perkembangan sektor kesehatan di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Terbukti dengan peningkatan umur harapan hidup penduduk dari 54,4 tahun pada 1980 menjadi 69,8 tahun pada 2012. 

Tidak hanya harapan hidup, keberhasilan itu juga ditunjukan dengan penurunan angka kesakitan akibat penyakit menular. Kondisi itu membuat Indonesia masuk fase transisi epidemiologi, di mana penyakit menular berkurang, sementara penyakit tidak menular (PTM) justru mengalami lonjakan.

Kondisi ini disebut sebagai double burden of disease. Di mana kedua jenis penyakit tersebut menjadi tantangan utama dalam sistem kesehatan.

Meski banyak penyakit menular telah menurun, sejumlah penyakit masih tetap menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. 

10 Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia Berdasarkan WHO

1. Stroke – 131,8 kasus per 100 ribu penduduk  

Stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kondisi ini sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat seperti hipertensi, merokok, dan konsumsi makanan tinggi lemak.

2. Serangan Jantung (Iskemik Jantung) – 95,68 kasus per 100 ribu penduduk  

Penyakit jantung iskemik, yang sering kali berujung pada serangan jantung, menjadi penyebab kematian utama kedua. Faktor risiko utama untuk penyakit ini meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas.

3. Diabetes Melitus – 40,78 kasus per 100 ribu penduduk  

Diabetes melitus, yang dipicu oleh pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, mengalami peningkatan prevalensi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

4. Tuberkulosis (TB) – 33,24 kasus per 100 ribu penduduk  

Meskipun angka TB telah menurun, penyakit ini tetap menjadi penyebab kematian yang signifikan di Indonesia, terutama di daerah dengan akses kesehatan terbatas.

5. Sirosis Hati – 33,06 kasus per 100 ribu penduduk  

Penyakit hati, terutama yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan atau infeksi hepatitis, juga menyumbang angka kematian yang tinggi.

6. Penyakit Paru Kronis – 28,89 kasus per 100 ribu penduduk  

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang sering dipicu oleh merokok dan polusi udara, menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

7. Diare – 23,6 kasus per 100 ribu penduduk  

Meski penyakit diare dapat dicegah dengan peningkatan sanitasi dan akses terhadap air bersih, diare tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian, terutama pada anak-anak.

8. Hipertensi – 20,26 kasus per 100 ribu penduduk  

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit jantung dan stroke, yang meningkatkan angka kematian.

9. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah – 19,39 kasus per 100 ribu penduduk  

Infeksi saluran pernapasan bawah, termasuk pneumonia, terus menjadi penyebab kematian yang signifikan, terutama pada anak-anak dan lansia.

10. Neonatal (Kematian Bayi Baru Lahir) – 16,77 kasus per 100 ribu penduduk  

Kematian bayi baru lahir tetap menjadi masalah kesehatan serius, meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Dampaknya di Indonesia

Peningkatan jumlah kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi menunjukkan adanya pergeseran dalam pola penyakit di Indonesia. Sebagai contoh, di tingkat global, 63% penyebab kematian berasal dari PTM yang membunuh 36 juta jiwa setiap tahun. 80% dari kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah, termasuk Indonesia.

Penyakit tidak menular ini sering kali disebabkan oleh perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, faktor sosial ekonomi juga turut memperburuk kondisi, karena kelompok miskin cenderung memiliki akses yang terbatas terhadap fasilitas kesehatan yang memadai dan lebih rentan terhadap paparan lingkungan yang tidak sehat.

Upaya Penanggulangan Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi

WHO telah mengembangkan beberapa strategi untuk mengatasi peningkatan prevalensi PTM, terutama di negara-negara berkembang. Strategi ini meliputi surveilans yang efektif, pencegahan primer melalui perubahan perilaku masyarakat, dan penguatan sistem layanan kesehatan untuk menangani penyakit kronis. 

Beberapa inisiatif global seperti WHO Framework Convention on Tobacco Control (2003), serta strategi untuk diet sehat dan aktivitas fisik, telah diimplementasikan untuk mengurangi faktor risiko PTM.

Selain itu, untuk penyakit menular seperti TB dan diare, peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dan program imunisasi yang lebih luas menjadi kunci penting dalam mengurangi angka kematian.

Penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, baik itu penyakit menular maupun tidak menular, mencerminkan pentingnya perubahan dalam pola hidup dan peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat. 

Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengatasi tantangan kesehatan ini, mengingat dampak sosial dan ekonomi yang besar dari penyakit-penyakit tersebut. Peran serta individu untuk menjaga pola hidup sehat dan mengakses pelayanan kesehatan secara teratur sangat penting untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit ini. (Z-3)

Referensi :

  • https://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2017/12/P2PTM_RAK2017.pdf
  • Utama, F., Rahmiwati, A., Alamsari, H., & Lihwana, M. A. (2019). Gambaran penyakit tidak menular di universitas sriwijaya. Jurnal Kesehatan, 11(2), 52-64.
  • https://fkm.unair.ac.id/inilah-daftar-penyakit-penyebab-kematian-tertinggi-di-indonesia/
Read Entire Article
Global Food