Tingkatkan Konektivitas Digital, Asianet Hadirkan Unifiber dan Network Operation Center

1 week ago 2
Tingkatkan Konektivitas Digital, Asianet Hadirkan Unifiber dan Network Operation Center Network Operation Center (NOC)(Dok Asianet)

PT Asianet Media Teknologi (Asianet) memperkenalkan Unifiber, produk Fiber to the Home (FTTH) berbasis teknologi fiber optik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas digital. FTTH adalah teknologi yang menggunakan kabel serat optik untuk mengirimkan data internet ke rumah pengguna.

Saat ini, Asianet mengoperasikan jaringan broadband yang luas, membentang lebih dari 30.000 kilometer, dengan lebih dari 1,5 juta homepass di 36 kota besar di Indonesia. Terrmasuk di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Sleman, Surabaya, Denpasar dan Medan.

Direktur Utama Asianet Prakash Ranjalkar menyebut jaringan FTTH Unifiber terbukti dapat menawarkan solusi konektivitas yang terjangkau dan scalable. Hal itu terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk rendah yang sering kali terpinggirkan dalam pengembangan infrastruktur digital. 

“Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, Indonesia harus membangun infrastruktur digital yang mampu beradaptasi dengan cepat. Jaringan FTTH dari Unifiber tidak hanya memenuhi tuntutan saat ini, tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan di masa depan," kata Prakash dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/11).

"Kami percaya bahwa keunggulan dalam fleksibilitas dan ketahanan jaringan ini akan memungkinkan Asianet untuk menjadi bagian integral dalam menjawab tantangan digital yang dihadapi bangsa,” imbuhnya.

Berdasarkan survei APJII pada 2023, tiga kendala utama bagi ISP di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur yang menjangkau hanya sekitar 70% wilayah dengan tantangan besar di daerah terpencil, keterbatasan pendanaan, serta kurangnya SDM berkualitas. Hal ini menghambat ISP dalam memenuhi peningkatan permintaan koneksi internet yang cepat dan stabil, terutama di tengah upaya digitalisasi yang semakin pesat di Indonesia 

Pada kesempatan yang sama, Asianet juga  memperkenalkan fasilitas Network Operation Center (NOC) berstandar kelas dunia yang siap memenuhi tantangan kebutuhan akses digital terdepan. NOC tersebut memungkinkan pemantauan jaringan secara real-time.

Dengan teknologi termutakhir, NOC ini tidak hanya memantau performa jaringan tetapi juga memastikan deteksi cepat terhadap potensi masalah, sehingga mengurangi waktu pemulihan dan mencegah gangguan yang berkepanjangan.

Fasilitas itu dikelola oleh tim ahli yang siap menanggapi insiden dengan cepat dan efektif, menjaga kualitas akses data dan komunikasi pelanggan tetap optimal. 

“Dengan inovasi dan jaringan kelas dunia, kami memfokuskan diri pada pemberdayaan ISP untuk meningkatkan akses digital secara menyeluruh. Ini bukan hanya tentang konektivitas, tetapi juga tentang menciptakan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan digital yang berkelanjutan di seluruh Indonesia," ujar Board of Commisioner Asianet Darrin Webb.

Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital Aju Widya Sari menjelaskan pentingnya keberadaan NOC.

"Di NOC kita dapat memonitor seluruh aktivitas traffic, baik traffic yang hadir dari pelanggan, maupun traffic yang dikelola oleh Asianet untuk berhubung dengan titik keluar dari wilayah Indonesia," kata Aju dalam kesempatan yang sama.

Oleh karenanya, lanjut dia, NOC menjadi persyaratan yang penting dalam suatu penyelenggaraan telekomunikasi. Ia bisa dimanfaatkan untuk keperluan internal dan juga untuk keperluan pemerintah dalam pengawasan.

"Contoh kalau kita melihat ada satu gangguan, itu bisa cepat untuk diantisipasi, atau cepat untuk ditangani. Setidaknya kita tahu sumber-sumber gangguan itu dari mana," jelasnya. (H-2)

Read Entire Article
Global Food