GAYA belajar adalah cara atau metode yang paling efektif bagi seseorang untuk memahami, memproses, dan menyimpan informasi. Gaya belajar dapat berbeda-beda pada setiap individu karena dipengaruhi preferensi pribadi, pengalaman, dan karakteristik tertentu.
Setiap anak didik memiliki gaya belajar yang berbeda karena mereka unik dalam cara menerima, memahami, dan mengolah informasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepribadian, pengalaman, lingkungan, serta preferensi individu.
Dengan memahami gaya belajar masing-masing anak, pendidik dapat menciptakan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan.
Menjawab hal tersebut, pada 1987, Neil Fleming mengembangkan cara membantu siswa mempelajari lebih lanjut tentang preferensi mereka, yang sekarang disebut sebagai model VARK.
Ahli pendidikan dari Selandia Baru itu menciptakan VARK berdasarkan pengalamannya mengajar dan keinginannya untuk membantu siswa memahami cara belajar yang paling efektif.
Fleming menyadari, bahwa metode pengajaran yang sama tidak cocok untuk semua orang. Ia kemudian merancang kuesioner VARK untuk mengidentifikasi preferensi belajar siswa.
Nah, bagi kamu yang mungkin masih asing dan bertanya-tanya perihal gaya belajar VARK Ini, simak penjelasannya.
Apa itu Gaya Belajar VARK?
Melansir dari VARK Learning Style, gaya belajar VARK adalah model yang dikembangkan oleh Neil Fleming untuk mengidentifikasi preferensi seseorang dalam menerima, memproses, dan memahami informasi.
VARK sendiri adalah singkatan dari empat tipe gaya belajar, yaitu Visual, Auditori, Read/Write (baca atau tulis), dan Kinesthetic. Gaya belajar ini merupakan pengembangan dari model belajar VAK yang dirumuskan oleh Walter Burke Barbe dan rekan kerjanya.
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, model VARK ini memiliki 4 tipe gaya belajar. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut ini akan dikenali 4 gaya belajar dalam model ini.
1. Visual
Gaya belajar visual adalah cara belajar yang mengutamakan penggunaan indera penglihatan untuk memahami dan menyimpan informasi. Siswa dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah memahami materi melalui gambar, diagram, grafik, dan video.
Mereka biasanya lebih memperhatikan detail visual dan sering kali mengingat lebih banyak informasi baik, jika ditampilkan dalam bentuk visual daripada hanya mendengarkan atau membaca.
Ciri khas orang dengan gaya belajar visual termasuk suka mencatat, menggunakan warna berbeda untuk menyorot poin-poin penting, dan lebih mudah mengingat informasi melalui gambaran visual yang mereka lihat.
2. Auditori
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang lebih mengandalkan pendengaran dalam menyerap informasi. Siswa dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah memahami materi melalui suara, seperti mendengarkan penjelasan guru, diskusi, atau rekaman audio.
Mereka biasanya lebih cepat mengingat informasi yang didengar dibandingkan yang dibaca atau dilihat. Beberapa ciri-ciri orang dengan gaya belajar auditori meliputi:
- Lebih suka mendengarkan penjelasan daripada membaca.
- Mengingat informasi lebih baik melalui suara.
- Sering mengulang materi dengan berbicara atau mendengarkan rekaman.
- Lebih tertarik pada kelompok diskusi atau ceramah.
3. Read/Write (baca atau tulis)
Gaya belajar baca tulis adalah salah satu tipe gaya belajar yang mengutamakan penggunaan teks dan tulisan dalam proses belajar. Siswa dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah memahami informasi melalui membaca dan menulis, baik itu melalui catatan, buku, artikel, atau media tertulis lainnya.
Mereka biasanya suka menulis ringkasan, membuat daftar, dan menyusun ide dalam bentuk tulisan untuk memproses informasi yang mereka pelajari. Gaya ini seringkali dikaitkan dengan kecenderungan untuk lebih mudah mengingat informasi setelah menulisnya atau membaca berulang kali.
Beberapa aktivitas yang cocok untuk gaya belajar baca tulis, yaitu membaca materi pembelajaran, membuat catatan, esai, dan merangkum informasi dalam bentuk teks.
4. Kinesthetic
Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar yang melibatkan aktivitas fisik atau gerakan tubuh. Siswa dengan gaya belajar ini cenderung lebih memahami materi dengan melakukan atau merasakan langsung pengalaman yang terkait dengan materi tersebut.
Mereka lebih mudah menyerap informasi melalui kegiatan praktis, seperti percakapan, eksperimen, atau simulasi, daripada hanya mendengarkan penjelasan atau membaca teks.
Orang dengan gaya belajar kinestetik sering kali merasa kesulitan untuk tetap fokus jika mereka harus duduk diam untuk waktu yang lama. Mereka lebih suka belajar dengan bergerak atau menggunakan alat peraga, dan dapat mengingat informasi lebih baik jika mereka dapat terlibat dalam aktivitas fisik yang terkait dengan pembelajaran.
Model VARK yang kita kenal hingga sekarang, membantu siswa memahami cara terbaik mereka belajar untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. (Z-3)