SIAPA yang tidak ingin belajar lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan dengan stres yang minimal? Di tengah jadwal padat, seperti rapat Zoom yang tak ada habisnya, pekerjaan rumah tangga yang menumpuk, atau perjalanan yang menyita waktu, sering kali tidur dan belajar menjadi hal yang sulit dicapai bersamaan.
Lantas, bagaimana cara terbaik untuk belajar seefektif mungkin, tanpa mengorbankan kualitas hidup kita? Jawabannya terletak pada spaced repetition atau pengulangan berjarak.
Apa itu Spaced Repetition?
Spaced repetition adalah metode belajar yang melibatkan pengulangan informasi pada interval waktu tertentu. Konsep dasarnya cukup sederhana, otak kita belajar lebih baik jika diberi waktu untuk mengingat informasi secara aktif.
Ini adalah prinsip yang sama ketika Anda mencoba mengingat jawaban suatu pertanyaan, atau saat Anda membuka lembaran catatan dan berusaha mengingat detail yang baru saja Anda pelajari.
Berbeda dengan sekadar membaca atau menonton video berulang-ulang (yang termasuk dalam cara belajar pasif), metode ini menuntut otak Anda untuk bekerja lebih keras dengan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari. Ketika Anda mengingat secara aktif, otak Anda melatih ingatan jangka panjang dan memperkuat pemahaman.
Mengapa Spaced Repetition Efektif?
Kenapa metode ini bekerja dengan sangat baik? Jawabannya ada pada cara kerja otak kita. Ketika kita mengingat sesuatu secara aktif, otak menganggap informasi tersebut penting, sehingga memperkuatnya dalam ingatan jangka panjang.
Hal ini membantu mengatasi "kurva lupa", yang mengacu pada fenomena di mana kita cenderung melupakan informasi seiring berjalannya waktu.
Namun, yang membedakan spaced repetition adalah cara pengulangannya. Alih-alih mengulang informasi secara terus-menerus dalam satu sesi belajar, pengulangan dilakukan dengan jeda waktu yang semakin panjang.
Anda mungkin akan mengulang materi setelah beberapa jam, beberapa hari, dan kemudian beberapa minggu, yang membantu memastikan informasi tersebut tertanam dalam ingatan jangka panjang.
Banyak orang penasaran dengan seberapa lama jarak waktu ideal antara setiap sesi pengulangan. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini. Interval waktu yang tepat bergantung pada banyak faktor, seperti seberapa banyak informasi yang baru Anda pelajari, tingkat kesulitan materi, dan waktu yang Anda miliki hingga ujian.
Untungnya, aplikasi spaced repetition modern seperti Anki atau Quizlet sudah dilengkapi dengan algoritma cerdas yang menyesuaikan interval pengulangan sesuai dengan kemajuan belajar Anda. Yang paling penting adalah konsistensi dalam mengulang materi pada interval yang semakin lama. Itulah kunci utamanya.
Ilmu di Balik Spaced Repetition
Mungkin Anda merasa ragu, karena kita seringkali diajarkan ujian dan tes adalah hal yang terpisah dari proses belajar. Namun, penelitian menunjukkan sebaliknya.
Studi Jeffrey Karpicke dan Henry Roediger III tahun 2008 menunjukkan betapa efektifnya teknik ini. Dalam eksperimen mereka, mahasiswa yang menggunakan pengulangan aktif untuk mempelajari daftar kata asing dapat mengingat 80% kata tersebut setelah satu minggu, sementara mereka yang hanya membaca ulang kata-kata itu hanya berhasil mengingat 34%.
Hasil tersebut menunjukkan mengingat dengan cara aktif terutama dengan memberi jarak pada pengulangannya lebih efektif dalam memperkuat ingatan dan pemahaman dibandingkan dengan sekadar membaca berulang kali.
Cara Menggunakan Spaced Repetition dalam Belajar
Untuk memulai, Anda bisa menggunakan beberapa cara sederhana untuk melatih ingatan aktif:
1. Gunakan Kartu Catatan
Salah satu cara yang paling efektif adalah menggunakan kartu catatan (flashcards). Anda bisa membeli set kartu catatan kertas atau menggunakan aplikasi pengulangan berjarak seperti Anki, Quizlet, atau Memrise. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk membuat kartu catatan digital yang mudah diakses di mana saja.
2. Buat Kartu Catatan Anda Sendiri
Alih-alih menulis catatan panjang, buat kartu catatan dengan informasi yang perlu Anda pelajari. Tulis pertanyaan di satu sisi, dan jawabannya di sisi lainnya. Anda juga bisa menambahkan gambar atau suara pada kartu catatan untuk membantu visualisasi dan memperkuat ingatan.
3. Uji Diri Anda Secara Rutin
Setelah membuat kartu catatan, uji diri Anda secara berkala. Jangan langsung berharap mengingat jawaban dengan sempurna. Jika Anda melupakan jawabannya, tidak masalah. Pengulangan yang terjadwal akan membantu Anda mengingatnya dengan lebih baik dalam sesi berikutnya.
4. Tinjau Kembali Secara Teratur
Setelah beberapa hari, lakukan pengulangan lagi. Jika Anda merasa materi tersebut mulai terlupakan, periksa kartu catatan lebih sering. Dengan cara ini, Anda tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami dan mengingat materi dengan lebih kuat. (UPchieve/Z-3)