MASYARAKAT Maluku Utara diminta untuk tidak terpancing dan terpengaruh dengan isu-isu yang beredar terkait kasus kecelakaan tragis speedboat Bela 72 yang ditumpangi oleh calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos.
Kejadian ini telah menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat Maluku Utara. Demikian dikatakan calon gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah, melalui keterangannya, Rabu (13/11).
"Saya sangat menyayangkan bahwa di tengah suasana yang masih penuh duka ini, muncul berbagai kabar yang dapat mengganggu kedamaian serta persatuan kita," kata Husain
Ia menuturkan bahwa leluhur menganjurkan tabayun, yaitu sikap bijaksana untuk melakukan verifikasi atau mencari kebenaran sebelum menyebarkan sebuah berita atau informasi.
“Mari kita jangan terburu-buru dalam menilai atau menyimpulkan suatu peristiwa tanpa terlebih dahulu memahami secara menyeluruh. Tabayun adalah prinsip di dalam menjaga kehormatan dan kebenaran. Kita sebagai masyarakat Maluku Utara harus berupaya untuk selalu melakukan tabayun agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang dapat berakibat pada retaknya persaudaraan dan kedamaian di tanah ini," katanya.
Menurut dia, kasus kecelakaan tersebut kini dalam proses penyelidikan (lidik) oleh Polda Maluku Utara maupun Mabes Polri. Pihak kepolisian sedang bekerja keras untuk mengungkap fakta-fakta di lapangan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengesampingkan segala asumsi atau spekulasi yang bisa memecah belah kita. Mari kita hormati proses hukum yang berjalan."
Sultan Husain meyakini bahwa Korps Bhayangkara telah menunjukkan profesionalisme dalam menangani kasus ini. Mereka bekerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, tanpa berpihak pada siapapun.
“Saya meyakini bahwa kepolisian akan terus bekerja dengan adil, transparan, dan tidak mudah diintervensi oleh pihak luar manapun dalam memutuskan perkara ini. Sebab, mereka telah berkomitmen untuk menjaga netralitas dan menjalankan tanggung jawab sesuai dengan amanah yang diberikan," ujarnya.
Maka dari itu, agar isu terkait kecelakaan speedbooat Bela 72 ini tidak semakin memanas, bak bola liar yang terus bergulir, Sultan berharap Polri segera mengeluarkan hasil temuan-temuan tersebut.
“Satu-satunya cara untuk meredam isu liar yang beredar di masyarakat adalah dengan di buka seterang-terangnya hasil temuan dan penyelidikan Polri agar semuanya menjadi terang benderang. Agar masyarakat tidak gaduh dan berasumsi yang tidak benar," ujarnya.
Sultan Husain juga mengimbau semua pihak, termasuk KPU, Bawaslu, dan elemen mayarakat untuk menjaga Pilkada Maluku Utara yang aman, damai dan tertib. Diharapkan pesta demokrasi tidak ternoda dengan isu-isu yang dapat memecah persatuan.
Kecelakaan speedboat Bela 72 terjadi pada Sabtu (12/10). Benny menjadi salah satu dari enam korban tewas. Insiden di Pelabuhan regional Bobong, Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu itu juga menyebabkan 10 penumpang terluka.
Penyidik Satreskrim Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara telah memeriksa sebanyak 24 orang saksi dalam kasus terbakarnya speedboat tersebut.
Selain itu, penyidik telah mengamankan barang bukti berupa serpihan speedboat untuk dilakukan pemeriksaan di Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri dan pengembangan penyelidikan kasus itu.
Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Bambang Suharyono mengimbau seluruh masyarakat tetap tenang terkait peristiwa ini dan menyerahkan penanganan kasus kepada polisi.
Dia juga berharap adanya dukungan masyarakat agar situasi kamtibmas pada tahapan kampanye pilkada ini berlangsung dengan kondusif. (Ant/J-2)