RAMADAN adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah atau kalender lunar dan merupakan bulan yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Ramadan adalah bulan di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, yang disebut shaum, sebagai salah satu dari lima rukun Islam.
Selama Ramadan, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, yang berarti mereka tidak boleh makan, minum, berhubungan seksual, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa selama waktu tersebut.
Berikut Hal Penting di Bulan Suci Ramadan
1. Puasa
Puasa selama Ramadan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, mengajarkan kesabaran, dan mengingatkan umat Muslim untuk merasakan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung.
2. Ibadah Lainnya
Selain puasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lain seperti salat tarawih (salat malam khusus Ramadan), membaca Al-Qur'an, berdoa, dan bersedekah.
3. Lailatul Qadar
Di dalam bulan Ramadan terdapat malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatul Qadar, yang diyakini sebagai malam turunnya Al-Qur'an. Malam ini diyakini lebih baik daripada seribu bulan, dan umat Muslim berusaha untuk beribadah lebih giat pada sepuluh malam terakhir Ramadan, berharap bisa meraih keberkahan malam tersebut.
4. Zakat Fitrah
Umat Muslim diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sebelum hari raya Idul Fitri sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan untuk membersihkan harta mereka.
5. Idul Fitri
Setelah sebulan berpuasa, umat Muslim merayakan hari kemenangan yang disebut Idul Fitri, yang jatuh pada 1 Syawal. Hari ini dirayakan dengan salat Idul Fitri, berkumpul bersama keluarga, memberikan maaf, dan saling berbagi makanan.
Ramadan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat hubungan dengan Allah serta sesama umat manusia.
Tanggal dalam kalender Hijriah dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi atau lunar calendar. Kalender ini memiliki 12 bulan yang panjangnya bervariasi antara 29 hingga 30 hari, sehingga satu tahun Hijriah terdiri dari sekitar 354 atau 355 hari.
Maka jika disimpulkan ini lebih pendek sekitar 10-12 hari dibandingkan dengan kalender Gregorian atau kalender matahari yang digunakan secara internasional.
Berikut Cara Menghitung Tanggal Hijriah
1. Sistem Peredaran Bulan
Kalender Hijriah dimulai pada tahun 622 Masehi, yang dikenal dengan peristiwa Hijrah, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah. Tahun pertama Hijriah adalah tahun 622 Masehi, dan penomoran tahun Hijriah terus berlanjut hingga sekarang.
2. Penentuan Bulan Baru (Hilal)
Setiap bulan dalam kalender Hijriah dimulai pada hari pertama munculnya hilal (bulan sabit baru) yang menandai awal bulan baru. Pada dasarnya, bulan baru terjadi saat posisi bulan berada pada jarak tertentu dari bumi dan matahari, yang menyebabkan hilal muncul di langit. Beberapa negara atau komunitas menggunakan pengamatan langsung untuk menentukan hilal, sementara yang lain mengandalkan perhitungan astronomis.
3. Jumlah Hari dalam Sebulan
Bulan dalam kalender Hijriah memiliki panjang antara 29 dan 30 hari, tergantung pada pengamatan hilal. Oleh karena itu, tahun Hijriah hanya terdiri dari 354 atau 355 hari, yang lebih pendek sekitar 10-12 hari dibandingkan tahun Gregorian yang memiliki 365 hari (atau 366 hari pada tahun kabisat).
4. Perbedaan Tanggal Hijriah dan Gregorian
Karena kalender Hijriah lebih pendek, setiap tahunnya bulan-bulan dalam kalender Hijriah bergeser sekitar 10-12 hari lebih awal dibandingkan dengan kalender Gregorian. Sebagai contoh, jika suatu peristiwa atau tanggal penting terjadi pada bulan Ramadan pada tahun tertentu, pada tahun berikutnya tanggal yang sama akan datang lebih awal sekitar 10-12 hari.
Contoh Konversi Tanggal Hijriah ke Gregorian
Untuk menghitung tanggal Hijriah secara tepat, Anda bisa menggunakan alat konversi tanggal atau kalender yang dapat menghitung tanggal Hijriah berdasarkan tanggal Gregorian. Ada banyak situs web atau aplikasi yang menyediakan konversi ini.
Contoh
1 Ramadan 1445 H diperkirakan akan jatuh pada tanggal 11 Maret 2024 dalam kalender Gregorian yang di mana tergantung pada pengamatan hilal yang dilakukan pada tahun tersebut.
Tahun Hijriah
Tahun Hijriah atau tahun lunar dimulai dengan tahun 1 H (tahun 622 Masehi), yang menandai peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW. Tahun Hijriah sendiri terdiri dari dua belas bulan.
Berikut Bulan dalam Hijriah
- Muharram
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Syaban
- Ramadan
- Syawal
- Dzulkaidah
- Dzulhijjah
Perhitungan Tahun Hijriah
Tahun Hijriah dihitung berdasarkan tahun 622 Masehi sebagai tahun pertama. Untuk mengetahui tahun Hijriah dari tahun Gregorian, Anda bisa menggunakan rumus sederhana:
Tahun Hijriah = (Tahun Gregorian - 622) x 1.03068
Namun, untuk hasil yang lebih tepat, penggunaan alat konversi atau aplikasi lebih disarankan. Jadi untuk bulan suci Ramadan 2025 yang akan datang adalah 1 Ramadan 1446 Hijriah. (Z-12)