KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing menggelar resepsi diplomatik untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Acara ini dihadiri oleh korps diplomatik dan sejumlah pejabat tinggi Tiongkok, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong yang menjadi tamu kehormatan. Kehadiran beliau mempertegas eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok yang telah berkembang pesat.
Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia Beijing Djauhari Oratmangun menyampaikan optimisme atas masa depan hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Kedatangan Wakil Presiden Tiongkok, HE Han Zheng, pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 lalu menandai komitmen kedua negara dalam memperkuat persahabatan dan kerja sama yang strategis.
“Dengan kebijakan luar negeri yang bebas aktif, Indonesia tetap berkomitmen berkontribusi pada perdamaian dan keamanan global, serta mempererat hubungan damai dengan negara-negara sahabat, termasuk Tiongkok,” ujar Djauhari dalam keterangan resmi, Rabu (30/10)
Volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok telah mencapai US$105,62 miliar per September 2024, tercatat hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, Tiongkok tetap menjadi salah satu investor terbesar Indonesia, terutama di sektor hilirisasi, energi terbarukan, infrastruktur, kesehatan, dan transportasi.
Djauhari menjelaskan untuk menarik lebih banyak investasi asing, Indonesia juga meluncurkan program golden visa menawarkan izin tinggal lima hingga sepuluh tahun dengan berbagai keuntungan, seperti proses perizinan yang lebih mudah dan akses kepemilikan aset. Ia juga mengajak para investor Tiongkok dan mitra internasional untuk memanfaatkan kesempatan ini dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Acara ini juga mempersembahkan berbagai kuliner khas Indonesia, seperti rendang, sate ayam, dan Soto Banjar dari Kalimantan, menyanyikan lagu perjuangan yang dibawakan oleh Dharma Oratmangun, Abdi Wahyu Utomo, mahasiswa Indonesia di Beijing yang diiringi oleh musik biola yang dibawakan oleh Angela Valencia, serta pertunjukan musik dan tarian tradisional yang Sanggar Tari Yingde yang keempat penarinya merupakan WN RRT yang fasih berbahasa Indonesia dan Tim Kesenian Mahasiswa Papua yang kuliah di Jining Polytechnic, Provinsi Shandong, Papua untuk memperkenalkan keberagaman budaya dan keindahan budaya Indonesia kepada para tamu.
Dengan resepsi ini, KBRI Beijing berharap dapat memperkuat kerja sama di berbagai sektor, serta menyambut perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok pada 2025, yang akan menjadi tonggak penting dalam hubungan kedua negara. Kegiatan Resepsi Diplomatik KBRI Beijing tahun ini terselenggara juga atas dukungan bersama dari Indonesia Chamber of Commerce in China. (J-3)