Penerapan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Penyakit Infeksi di Sekolah

4 days ago 3
Penerapan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Penyakit Infeksi di Sekolah Sejumlah siswa menggunakan masker saat bermain di halaman sekolah saat jam istirahat pelajaran di Sekolah Dasar Negeri 2 Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah.(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

LINGKUNGAN sekolah sering kali menjadi tempat yang rentan terhadap penyebaran penyakit infeksi. Untuk mengedukasi masyarakat, khususnya orangtua dan guru, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyelenggarakan seminar media secara daring, Selasa (12/11). 

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang langkah-langkah pencegahan penyakit yang dapat diterapkan di sekolah, serta mengingatkan kembali tentang pentingnya protokol kesehatan yang sudah diterapkan selama pandemi covid-19.

Melalui seminar ini, IDAI mengulas berbagai jenis penyakit infeksi yang rentan menyebar di sekolah, langkah-langkah pencegahan, serta peran penting vaksinasi. 

Spesialis Infeksi dan anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) IDAI Irene Ratridewi hadir sebagai narasumber utama dalam semintar tersebut.

"Untuk mencegah penyebaran penyakit infeksi seperti gondongan atau cacar air yang banyak terjadi di sekolah, mulai dari langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, dan karantina mandiri jika bergejala atau terjangkit penyakit infkesi" ujar dokter spesialis lulusan Universitas Brawijaya tersebut.

Risiko penularan penyakit di lingkungan sekolah

Sekolah menjadi salah satu tempat yang rawan terhadap penularan penyakit infeksi. Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti lingkungan yang kurang bersih, ventilasi yang tidak memadai, dan interaksi antar-anak. 

Anak-anak di sekolah sering berbagi peralatan makan hingga mainan serta berinteraksi dengan teman sekelas, sehingga risiko penularan penyakit menjadi lebih tinggi. Faktor-faktor ini semakin mengungkapkan pentingnya menjaga kesehatan di lingkungan sekolah.

Penyakit yang rentan menyebar di sekolah pada umumnya ditularkan melalui droplet atau percikan cairan pernapasan. Beberapa penyakit yang sering kali menjadi wabah di sekolah antara lain adalah influenza, batuk pilek, dan penyakit pernapasan lainnya. 

Penyakit-penyakit ini dapat menyebar melalui udara saat anak-anak batuk atau bersin, sehingga mudah menular ke teman-teman mereka di lingkungan yang padat seperti ruang kelas atau kantin.

Strategi pencegahan penyakit di sekolah

Irene memaparkan ada beberapa strategi pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penularan penyakit di sekolah. 

Beberapa langkah tersebut antara lain adalah menjaga jarak fisik, memakai masker, dan menjaga kebersihan tangan. Menurutnya penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebagai langkah sederhana tetapi efektif yang terbukti dapat mengurangi penyebaran penyakit,. Mengingat pentingnya protokol kesehatan seperti ini yang sudah kita terapkan selama pandemi covid-19.

Selama pandemi covid-19, masyarakat mulai terbiasa dengan penggunaan masker dan penerapan jarak fisik. Hal ini juga bisa diterapkan dalam pencegahan penyakit infeksi di sekolah. 

Anak-anak diharapkan untuk tetap menggunakan masker saat berada di ruang kelas yang padat. Menjaga jarak fisik juga perlu dilakukan, terutama saat berada di tempat umum seperti kantin atau aula sekolah.

Selain penggunaan masker, salah satu kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan adalah etika batuk dan bersin. Dengan mengajarkan anak-anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dapat mencegah penularan penyakit melalui udara. 

Irene menekankan bahwa etika batuk dan bersin ini perlu menjadi kebiasaan yang ditanamkan sejak dini.

Kebersihan tangan juga menjadi aspek penting dalam memutus rantai penularan penyakit. Irene menyarankan agar anak-anak mencuci tangan dengan sabun secara rutin, terutama setelah bermain, sebelum makan, dan setelah dari toilet. 

Tangan yang bersih adalah salah satu kunci dalam mencegah penularan penyakit di sekolah. Kebiasaan mencuci tangan ini dapat diajarkan melalui pendidikan yang menyenangkan agar anak-anak mudah mengingatnya.

Jika ada anak yang menunjukkan gejala penyakit seperti batuk atau pilek, sebaiknya dilakukan isolasi atau karantina untuk mencegah penularan lebih lanjut. 

Kebijakan ini bisa diberlakukan oleh sekolah agar anak yang sakit tidak menyebarkan penyakit kepada siswa lainnya. Langkah ini penting sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan seluruh warga sekolah.

Lalu langkah terakhir yang tidak kalah penting ialah dengan memberikan vaksinasi sejak pada anak. Vaksinasi adalah bentuk perlindungan jangka panjang yang sangat efektif terhadap berbagai penyakit infeksi. 

Dengan vaksinasi, anak-anak tidak hanya terlindungi secara individu tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok di sekolah. 

Orangtua perlu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan vaksin sesuai jadwal yang dianjurkan, termasuk vaksin yang wajib maupun yang dianjurkan. Dengan vaksinasi, risiko terjadinya wabah penyakit menular di lingkungan sekolah dapat diminimalisir.

Pada akhir seminar, Irene menyampaikan pesan penting  tentang pentingnya menjaga kesehatan di lingkungan sekolah dan peran semua pihak dalam mewujudkannya. Untuk bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak di sekolah dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sederhana tetapi efektif. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food