Peluncuran Empat Buku, Kenang 25 Tahun Wafatnya Romo Mangun

2 weeks ago 6
Peluncuran Empat Buku, Kenang 25 Tahun Wafatnya Romo Mangun Ilustrasi(Dok Unika Atma Jaya)

MOMENTUM peringatan Hari Sumpah Pemuda diperingati Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerja sama dengan PP-25 (Panitia Peringatan 25 Tahun Wafatnya Romo Mangun) dengan rangkaian acara bertema "From Atma for the Nation: Faith, Fraternity, Compassion ala Romo Mangun bagi Kaum Muda".

"Romo mangun adalah seorang imam yang sangat taat dan saleh, dalam menjalankan tugasnya beliau meminta izin kepada bapak kardinal untuk bisa menjalankan tugas yang bentuknya berbeda dengan pastor-pastor yang lain. Cinta Romo Mangun kepada tanah air telah terlihat sejak usia 16 tahun ketika beliau sudah mengangkat senjata untuk membela negara tercinta dan sampai tutup usia beliau wafat pada saat akan berbicara mengenai kondisi negaranya. Romo Mangun terimakasih karena Romo telah menjadi wujud dari cita-cita Atmajaya 'Untuk Tuhan dan Tanah Air'," ujar Ignatius Kardinal Suharyo selaku Uskup Keuskupan Agung Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turana mengatakan ada keterkaitan yang relevan antara Unika Atma Jaya dan Romo Mangun. "Sosok Romo Mangun merupakan bentuk nyata Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli (KUPP) yang hidup. Kristiani, beliau merupakan seorang imam dari umat, Unggul dan Profesional sebagai arsitek dan sastrawan yang karyanya diakui dan mendapatkan penghargaan secara internasional, dan Kepedulian, rasa perhatian beliau terhadap orang-orang terpinggirkan. Hal ini merupakan wujud satu paket komplit KUPP yang terasa begitu nyata," jelas Prof Yuda.

Lebih lanjut Prof Yuda juga menjelaskan bahwa, inspirasi Romo Mangun bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga semangat dan inspirasi untuk menghadapi tantangan masa depan bangsa. Inspirasi beliau dapat memberikan dorongan, khususnya bagi anak muda dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Agustinus Kunarwoko, perwakilan IKAFITE (Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma) mengenang sosok Romo Mangun yang merupakan alumni Sanata Dharma. Ia mengisahkan perjalanan Romo Mangun mendampingi warga Kali Code yang hendak digusur, serta mendampingi para mahasiswa dalam aksi reformasi 98 di Yogyakarta.

"Romo Mangun merupakan sosok yang mencintai kaum muda dan memberikan teladan dalam mendampingi kaum terpinggirkan. Romo Mangun juga telah mewariskan hati, perhatian, dan cintanya sebagai seorang pendidik, seorang beriman, warga negara, dan sebagai anggota masyarakat biasa," tuturnya.

Romo Mangun yang juga dikenal sebagai penulis berulang kali mangatakan dalam tulisannya: 'Saya ini berhutang kepada rakyat.' Agustinus menambahkan, oleh karena itu, Romo Mangung mempersembahkan hidupnya sejak zaman kemerdekaan kepada rakyat. 

"Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda bulan Oktober ini, dan acara yang terselenggara di kampus orang muda ini mencerminkan beliau sebagai sosok yang mendampingi saudara-saudara kita yang kecil dan terpinggirkan. Beliau adalah anugerah yang besar bagi bangsa ini, mungkin anugerah yang tidak akan terulang," kata dia.

Sesi talkshow menghadirkan narasumber Fx. Mudji Sutrisno, SJ., sosok budayawan & Imam Katolik, Sriwahyaningsih, Perintis Sanggar Anak Alam, dan Mohammad Sobary, Budayawan, penulis, dan kolumnis.  

Kemudian, acara ditutup dengan peluncuran empat buku yang mengulas dan menghidupkan kembali kisah, pemikiran, dan perjuangan Romo Mangun dalam membela mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat. Buku pertama berjudul Suara Bagi yang Terpinggirkan, buku kedua berjudul Romo Mangun Guru Bangsa, Guru Kemanusiaan, dan Guru Iman, buku ketiga berjudul Yuk, Belajar Ujaran dan Teladan Romo Mangun, dan buku terakhir berjudul Hikmat dan Pengetahuan, Interaksi Gereja dan Sains di Era Modern. (H-2)

Read Entire Article
Global Food