BADAN Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan planet baru yang dinamai Kepler-186f. Penemuan ini merupakan sejarah baru dalam dunia astronomi, karena letaknya yang berada di zona layak huni dan diklaim mirip dengan Bumi.
Temuan yang terjadi tahun 2014 itu merupakan bagian dari misi Kepler NASA yang bertujuan untuk mencari Planet di yang mirip dengan bumi (eksoplanet). Misi yang bermula dari tahun 2009 itu berhasil menemukan sekitar 2.000 lebih eksoplanet dan salah satu yang dinilai mirip dengan Bumi adalah Kepler-186f.
"Salah satu hal yang kami cari mungkin adalah kembaran Bumi, yaitu planet seukuran Bumi di zona layak huni bintang mirip Matahari. Kepler-186f adalah planet seukuran Bumi di zona layak huni bintang yang lebih dingin. Jadi, meskipun bukan kembaran Bumi, mungkin planet ini adalah sepupu Bumi. Planet ini memiliki karakteristik yang mirip, tetapi induknya berbeda," ungkap Tom Barclay, ilmuwan Kepler dikutip dari Scientific American.
Para ilmuwan berpendapat, meskipun bintang induknya lebih redup dan sedikit lebih besar daripada Bumi, Kepler-186f mungkin memiliki air di permukaannya untuk mendukung kehidupan di planet ini.
Planet yang berpotensi layak huni
Para ilmuwan mengutarakan Kepler-186f, planet terluar dari lima planet yang ditemukan mengorbit bintang Kepler-186 pada jarak 32,5 juta mil (52,4 juta kilometer), secara teoritis dalam zona layak huni untuk katai merah.
Bumi mengorbit matahari dari jarak rata-rata sekitar 93 juta mil (150 juta km), tetapi matahari lebih besar dan lebih terang daripada bintang Kepler-186, yang berarti zona layak huni matahari dimulai lebih jauh dari bintang dibandingkan dengan Kepler-186.
Planet-planet lain dengan berbagai ukuran telah ditemukan di zona layak huni. Namun, Kepler-186f adalah planet asing pertama yang ukurannya mirip Bumi dan ditemukan mengorbit di area yang berpotensi mendukung kehidupan.
Planet tersebut berukuran sekitar 1,1 jari-jari Bumi, membuatnya sedikit lebih besar, tetapi para peneliti masih berpikir bahwa itu mungkin berbatu seperti Bumi. Para peneliti masih belum yakin dari apa atmosfer Kepler-186f terbentuk, elemen kunci yang dapat membantu para ilmuwan memahami apakah planet itu ramah bagi kehidupan.
Kepler-186f sebenarnya terletak di tepi zona layak huni bintang Kepler-186, yang berarti air cair di permukaan planet dapat membeku.
Planet ini terletak di bagian luar zona layak huni dan memiliki atmosfer yang lebih tebal. Hal ini dapat membantu menjaga airnya tetap cair.
Eksplorasi Lebih Lanjut
Para ilmuwan yang menggunakan teleskop Kepler menemukan Kepler-186f menggunakan metode transit, yaitu ketika planet tersebut bergerak melintasi permukaan bintangnya dari perspektif teleskop. Kepler mencatat sedikit penurunan kecerahan bintang, yang memungkinkan para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang planet itu sendiri.
Kepler mengalami kerusakan besar tahun lalu dan tidak lagi berfungsi dengan cara yang sama, tetapi para ilmuwan masih meneliti kumpulan data wahana antariksa tersebut untuk mencari dunia asing baru. (Z-3)