Maruarar Siapkan Hunian untuk Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

3 days ago 3
Maruarar Siapkan Hunian untuk Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik saat tampak dari Desa Lewolaga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/11/2024).(Antara)

MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan berencana membangun hunian tetap dan merelokasi rumah warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. 

Erupsi gunung itu berdampak pada sedikitnya tujuh desa di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Desa-desa ini memerlukan penanganan khusus Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), sehingga para warha bisa segera pindah ke rumah yang aman dan layak huni. 

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rencana relokasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT,” ungkap Menteri PKP dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (13/11).

Maruarar mengaku telah bertemu Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan beberapa Menteri Kabinet Merah Putih untuk membahas percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur, di Kantor BNPB.

Dalam rapat itu dibahas mengenai koordinasi dalam menentukan titik relokasi hunian warga terdampak erupsi Lewotobi Laki-laki. Serta, memastikan lahan yang tersedia untuk hunian sementara sudah berstatus clean and clear alias terbebas dari sengketa hukum.

"Kami juga berkoodinasi dengan Kementeri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertnahan Nasional (ATR/BPN) untuk memastikan tanahnya mesti clean and clear," sebutnya.

Adapun lokasi untuk relokasi hunian yang disiapkan antara lain di Kecamatan Wulanggitang, tepatnya di Desa Pululera tepatnya di Tanawawe, Tapowolo dan Balunamang. Ketiga lokasi tersebut berada satu kawasan yang berjarak sekitar 20 kilometer (km) arah utara Gunung Lewotobi Laki-laki. Luas lahan yang disiapkan Kecamatan Wulanggitang sekitar 50 hektare. 

"Sedangkan, lokasi lainnya di Kecamatan Titihena berada di Desa Kobasoma tepatnya di Kramak yang terletak sekitar 30 km arah timur laut Gunung Lewotobi dengan luas sekitar 50 hektar,” imbuh Maruarar. 

Lebih lanjut, Menteri PKP menyatakan, bantuan yang akan di berikan berupa pembangunan hunian tetap (Huntap) rumah baru konvensional atau pembangunan rumah baru. Teknologi yang digunakan berupa rumah pracetak yang dapat dibangun dengan teknologi Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN).

Selain itu juga bantuan prasarana sarana dan utilitas (PSU) di lingkungan perumahan meliputi jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, fasilitas umum skala perumahan, dan distribusi air bersih. Pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan pada masa tanggap darurat dengan merujuk pada peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Dalam Keadaan Darurat.

“Anggarannya sudah ada pola yang baku dan sudah disiapkan dari negara. Kami juga mengajak pihak pihak swasta untuk bergotong-royong dalam membantu warga yang terdampak melalui program perumahan,” pungkas Maruarar. (J-3)

Read Entire Article
Global Food