KETERLIBATAN akademisi, industri, dan sektor kebijakan amat diperlukan untuk memastikan penerapan praktis dari penemuan ilmu di bidang produk alami.
Dengan begitu, potensi bioaktif senyawa alami dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan menyelaraskan dengan komitmen global untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) bisa terealisasi.
“Karena itu, melalui sesi ilmiah, diskusi panel, dan peluang jaringan, konferensi ini diharapakn dapat menumbuhkan semangat kolaboratif dan memberdayakan kita untuk berkontribusi bagi komunitas ilmiah global," ungkap Ketua Panitia International Conference on Natural Products and Chronic Diseases (IC-NCD) 2024 Dr Ir Nonon Saribanon MSi saat membuka IC-NCD 2024, di Jakarta, Rabu (30/10).
IC-NCD 2024 ini diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) yang bekerja sama dengan Center for Botanicals and Chronic Diseases (CBCD) Indonesia, dan juga Rutgers University, New Jersey, AS.
Ini adalah konferensi internasional yang kedua kalinya mempertemukan para ahli, peneliti, dan praktisi untuk mendiskusikan inovasi serta tantangan di bidang produk alami untuk penyakit kronis.
"Kegiatan ini selain mendorong kolaborasi, dan networking, juga untuk pertukaran pengetahuan tentang solusi berkelanjutan," ucap Nonon.
Nonon juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan penemuan, inovasi dan kolaborasi terkait pengobatan modern melalui obat herbal untuk keberlanjutan dan masa depan yang sejahtera di bidang kesehatan.
Wakil Rektor Unas Bidang Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat dan Kerjasama Prof Dr Ernawati Sinaga MS Apt menyatakan IC-NCD bertema Natural Products for Quality of Life, Good Health and Well-Being towards Achieving Sustainable Development Goals ini merupakan topik yang selaras dengan kondisi saat ini mengenai pentingnya produk alami untuk menjaga serta meningkatkan kualitas hidup guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Produk alami memainkan peranan penting dalam kesehatan manusia dan kesejahteraan selama berabad-abad. Mulai dari pengobatan tradisional hingga obat-obatan modern,” katanya.
Melalui conference ini, para ahli yang datang dari berbagai disiplin ilmu akan berbagi wawasan, menyoroti penelitian dan kemajuan terbaru dalam bidang produk alam dan pemanfaatannya dalam kesehatan, khususnya dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis.
“Selama dua hari, kita mendapat kesempatan mendengarkan masukan dari peneliti dan ahli yang mempresentasikan temuan dan pemikiran mereka dari keanekaragaman hayati hingga bioaktivitas produk alami,” jelasnya.
Ernawati berharap para peserta dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta bertukar ide terkait topik produk alami untuk obat-obatan.
"Melalui conference ini, diharapkan juga dapat memperkuat kerja sama dan menjalin kolaborasi baru dengan pihak-pihak lain, untuk kegiatan eksplorasi tumbuhan obat-obat ke depannya," pungkasnya.
Sejumlah pemateri antara lain, Prof Dr Ilya Raskin (Rutgers, The State University of New Jersey, AS), Dr Joseph M Betz (Former Director US NIH Office of Dietary Supplements), dan Paula N Brown PhD (Director of Applied Research Natural Health & Food Products BCIT).
Kemudian, Prof Vyacheslav Dushenkov PhD (The City University of New York, AS), Prof Dr dr Muhammad Irsan Saleh M Biomed (Universitas Sriwijaya), dan Prof Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan SSi MSi Apt ((Universitas Sumatera Utara).
Selanjutnya, Dr Ir Nonon Saribanon MSi (Unas), Prof Dr Syamsudin M Biomed Apt (Universitas Pancasila), Prof Dr Saidbeg Satorov (Medical Social Institute of Tajikistan, Tajikistan), Dr Muhammad Ajmal Shah Pharm D MPhil PhD (Department of Pharmacy, Hazara University, Pakistan), dan Prof Madya Ts Dr Khamsah Suryati Binti Mohd (Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia).
Pada acara conference ini juga dilakukan penyerahan sertifikat kepada traineers dari Unas, Universitas Pancasila dan Universitas Sriwijaya yang menyelesaikan program peningkatan kapasitas untuk peneliti, yang merupakan kerja sama Unas dengan Rutgers University. (H-2)