BADAN Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten bersama Komisi III DPRD Provinsi Banten menggelar rapat koordinasi (rakor) di ruang Rapat Komisi III DPRD Banten, KP3B, Kota Serang, Banten.
Dalam pertemuan tersebut terungkap jika realisasi pendapatan daerah tahun berjalan Pemprov Banten hingga 4 November 2024 sudah tembus Rp10,30 triliun dari target Rp12,35 triliun atau sebesar 83,39%.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bapenda Provinsi Banten EA Deni Hermawan mengatakan pihaknya terus berinovasi dalam upaya optimalisasi pendapatan daerah. Hal itu dibuktikan dengan realisasi pendapatan daerah yang menunjukkan progres positif. "Dari target di perubahan APBD tahun anggaran 2024 senilai Rp12,35 triliun terealisasi Rp10,30 triliun per 4 November 2024," ujarnya.
Ia memaparkan capaian tersebut secara rinci terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD) dari target Rp9,21 triliun terealisasi Rp7,39 triliun atau 80,27%.
PAD diperoleh atas pajak kendaraan bermotor (PKB) dari target Rp3,33 triliun terealisasi Rp2,88 triliun atau 86,40%, dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) Rp2,92 triliun terealisasi Rp2,22 triliun atau 76,07%.
Kemudian, pajak air permukaan dari target Rp42,02 miliar terealisasi Rp36,87 miliar atau 87,74%, pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) Rp1,29 triliun terealisasi Rp1,08 triliun atau 83,25%, serta pajak rokok Rp1,01 triliun terealisasi Rp798,87 miliar atau 78,96%. Lainnya, dari sektor retribusi daerah dengan target Rp228,33 miliar terealisasi Rp158,14 miliar atau 69,26%.
"Selanjutnya ada hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dari target Rp51,90 miliar terealisasi Rp51,90 miliar atau 100%. Lalu lain-lain PAD yang sah dari target Rp316,79 miliar terealisasi Rp159,29 miliar atau 50,28%," katanya.
Lebih lanjut, Deni mengungkapkan, sektor lain yang menjadi penyumbang PAD yakni lain-lain pendapatan daerah yang sah yang ditargetkan Rp6,43 miliar. Hingga 4 November 2024, sektor tersebut terealisasi sebesar Rp5,35 miliar atau 83,33%.
“Sektor yang ketiga adalah pendapatan transfer yakni dana perimbangan dari pendapatan transfer pemerintah pusat senilai Rp3,13 triliun terealisasi Rp2,90 triliun atau 92,56%,” ungkapnya.
Deni mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan seluruh jajaran Bapenda Provinsi Banten yang terus melakukan inovasi dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat yang efektif dan efisien. "Yang terpenting juga apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat wajib pajak di Provinsi Banten yang membayar pajak," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Banten Dede Rohana Putra mengatakan melalui rakor tersebut pihaknya ingin membangun sinergitas dengan para mitra kerja komisi.
Ia menegaskan Komisi III siap bekerja sama dengan Bapenda Provinsi Banten agar pendapatan daerah semakin optimal. “Kami komisi III semangat untuk meningkatkan pendapatan daerah,” ujarnya.
Menurutnya, banyak potensi pendapatan daerah yang bisa digali lebih baik. Potensi-potensi itu bisa dijadikan sumber pendapatan daerah jika ada kolaborasi dari berbagai pihak.
“Banyak potensi pendapatan yang bisa ditingkatkan seperti objek pajak baru tapi memang ini butuh pendalaman, butuh perda (peraturan daerah). Ada juga butuh kerja sama, misalnya pajak alat berat yang itu bisa terlaksana jika ada kolaborasi dengan dinas pengawas ketenagakerjaan,” tuturnya.
Pertumbuhan ekonomi
Terpisah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyebutkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Banten pada Triwulan III 2024 meningkat dari 4,70% menjadi 4,93% year on year (YoY) yang didominasi oleh sektor konstruksi.
Kepala BI Provinsi Banten, Ameriza M Moesa, di Serang, Kamis (7/11), mengatakan, pertumbuhan perekonomian di Banten apabila dilihat dari sisi penawaran atau lapangan usaha, sektor konstruksi masih mendominasi bahkan tumbuh mencapai dua digit yaitu 10,90%, dengan pangsa 11,90%.
"Kondisi perekonomian yang terakselerasi ini menjadi kinerja yang menggembirakan, dimana perekonomian secara nasional saat ini mengalami penurunan dari 5,05% menjadi 4,95," katanya.
Dia mengatakan, positifnya pertumbuhan ekonomi Banten pada Triwulan III 2024 terutama ditopang oleh pertumbuhan lapangan usaha utama Banten. (Ant/N-2)