PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Marapi di Sumatra Barat dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak Rabu (6/11) pukul 15.00 WIB. Peningkatan status ini membuat ribuan warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) di sekitar Gunung Marapi diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi untuk meminimalkan risiko. "Kami telah membagikan masker kepada masyarakat di Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Sesuai arahan PVMBG, radius 4,5 kilometer dari pusat kawah harus dikosongkan dari aktivitas warga," ujar juru bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, Selasa (12/11).
Ilham memastikan bahwa meski status gunung meningkat, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik. "Kami terus mengupayakan langkah kesiapsiagaan untuk meminimalkan risiko akibat peningkatan status ini," katanya.
Ilham menjelaskan bahwa tidak ada penduduk yang bermukim dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Marapi. "Berdasarkan pendataan, penduduk bermukim di KRB 2 dan KRB 1. KRB 3 yang dekat dengan kawah hanya digunakan untuk ladang," ujarnya.
Empat kecamatan di Kabupaten Agam yang berdekatan dengan Gunung Marapi adalah Canduang, Sungai Pua, X Koto, dan Baso. Di Tanah Datar, warga KRB 2 berada di Nagari Andaleh dan Nagari Sabu, dengan jumlah penduduk total 2.275 jiwa di KRB 2 dan 30.419 jiwa di KRB 1.
BPBD Sumbar telah melakukan berbagai upaya mitigasi, termasuk pemasangan rambu jalan evakuasi, penyiapan tempat evakuasi, dan pemasangan Early Warning System (EWS) di empat sungai yang berhulu dari Marapi. Ilham juga mengingatkan masyarakat akan potensi banjir lahar dingin seiring dengan meningkatnya curah hujan.
Dalam jangka panjang, BPBD berencana membangun sabo dam untuk mengantisipasi banjir lahar dingin di sepanjang sungai yang berhulu di Marapi. "Penduduk di zona merah akan direlokasi sesuai arahan Presiden," tambah Ilham.
Pemprov Sumbar telah melakukan rapat koordinasi dengan BNPB, Basarnas, Korem, dan instansi terkait. "Kami menetapkan status siaga darurat untuk Agam dan Tanah Datar, serta membuka posko informasi dan koordinasi," jelasnya.
Ilham mengimbau masyarakat di zona bahaya untuk tetap waspada, terutama jika terjadi hujan abu tebal. "Jika keluar rumah, gunakan masker dan pelindung mata karena abu vulkanik sangat tajam," pesannya.
Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau saat ini tidak terdampak, namun BPBD akan terus berkoordinasi dengan pihak bandara. Selain itu, BPBD mengingatkan warga sekitar aliran sungai berhulu di Marapi untuk waspada akan banjir lahar dingin di musim hujan.
Dengan status Gunung Marapi di Level III (Siaga), BPBD Sumbar bersama instansi terkait terus melakukan langkah mitigasi dan koordinasi demi keselamatan masyarakat. Ilham menutup pesannya dengan mengimbau masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dan tidak mudah terpancing informasi yang tidak jelas sumbernya. (N-2)