PROGRAM pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran yang menjadi program punggulan diantaranya makanan gizi gratis bagi siswa sekolah telah tertuang dalam Asta Cita.
Dalam kaitan ini,Ketua Harian DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Anan Wijaya menyatakan dukungannya dan siap turut mengawal.
"Tujuan program ini baik sekali bagi anak anak sekolah kita guna berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya para siswa kita. Kemudian untuk menurunkan angka stunting, karena stunting kita masih cukup tinggi dan program ini juga harus benar-benar dikawal juga mesti disiapkan sebuah instrumen pengadaannya dengan baik," kata Anan Wijaya di Jakarta, dalam keterangan resmi.
Anan Wijaya mengutarakan dengan persiapan pelaksanaan yang komprehensif serta anggaran yang besar sekitar Rp73 triliun akan rawan kebocoran jika tidak dikawal dengan baik.
"Kami dapat kabar program ini akan dijalankan Badan Gizi Nasional dengan anggaran Rp 73 triliun.Juga kabarnya kepala daerah atau penjabat kepala daerah akan ada dana pendamping 4% dari APBD. Namun formulasinya seperti apa, ini sedang digodok Badan Gizi Nasional selaku eksekutor program ini," ungkap Anan.
Menyinggung langkah mencegah kebocoran apakah perlu melibatkan aparat penegak hukum seperti KPK. Hemat dia, menjadi kewajiban aparat penegak hukum melakukan mitigasi juga edukasi bagaimana tata kelola anggaran yang baik terkait dengan program makan bergizi ini.
"Bagaimana harus menyiapkan infrastruktur komoditasnya, karena Indonesia Barat tentu dengan Indonesia Timur harga satuannya berbeda. Harga satuan komoditasnya ikan, susu, juga berbeda. Nah, ini kan harus dibuat juknis, petunjuk pelaksanaan oleh badan terkait dan untuk meminimalisasi potensi korupsi, kebocoran, ini benar-benar harus dikawal," tegasnya.
Adapun proses pengadaannya dapat melalui sejumlah opsi, opsi pertama melalui lelang, opsi kedua penunjukan langsung dan opsi ketiga melalui e-katalog.
Adapun usernya, lanjut dia, pelaksananya dapat melalui dinas pendidikan atau dinas lain yang disepakati bersama oleh para stakeholders yang terlibat di program makanan bergizi tersebut.Ia mengutarakan pilot project program ini sedang digagas di tiap kabupaten dan kota. Ada beberapa sekolah yang menjadi role model program makan siang gratis tersebut.
Menurut Anan yang juga entrepreneur atau wirausahawan ini dengan anggaran Rp73 triliun tidak akan mampu meng-cover ratusan juta siswa yang ada di Indonesia. Sehingga dibuat prioritas yang memang para pelajar yang sangat membutuhkan. Kriteria itu tentunya ada di Badan Gizi.
Ia juga sepakat UMKM dilibatkan dalam pengadaan produk makan bergizi gratis itu. Dengan anggaran Rp73 triliun itu akan mampu menggerakkan sektor UMKM di daerah. Artinya pelaku-pelaku usaha kecil dan menengah akan dilibatkan dalam program makan siang gratis tersebut.
Dikatakan Anan, GRIB Jaya sebagai ormas organisasi sayap partai Gerindra optimis program makan gizi gratis siswa pada 2025 akan dapat berjalan baik mengingat telah dianggarkan di APBN.
Anan menekankan pihaknya akan memberikan masukan-masukan yang kontributif, masukan-masukan yang positif ke pemerintahan Prabowo-Gibran. "Masukan-masukan itu seperti database, kemudian kita juga mengawasi tata laksana program makan siang gratis tersebut, dan program program lainnya seperti swasembada pangan juga swasembada energi. Jadi fungsi kami hanya mengawasi, karena kami bukan lembaga pemerintah, kami ormas," pungkas Anan. (H-2)