Cara Transmisi Listrik dan Menghitung Biaya Penggunaannya 

1 week ago 2
Cara Transmisi Listrik dan Menghitung Biaya Penggunaannya  (MI/Apul Iskandar)

DARI sumber energi listrik, kita perlu mentransmisikan atau mengirim listrik itu ke semua rumah warga. Tahukah kamu bagaimana energi listrik dapat disalurkan ke rumah-rumah dengan efektif dan efisien? 

Melansir dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk, transmisi listrik jarak jauh dilakukan dengan menaikkan tegangan listrik. Jika tegangan listrik untuk transmisi jarak jauh rendah, arus listriknya akan menjadi besar sehingga diperlukan kabel listrik yang besar dan banyak energi yang terbuang menjadi kalor saat listrik disalurkan dari PLN ke rumah-rumah. 

Namun, dengan tegangan yang tinggi, arus listrik akan menjadi kecil sehingga kabel listrik yang dibutuhkan kecil dan tidak terlalu banyak energi yang terbuang. Agar tegangan listrik dari PLN dapat dinaikkan, diperlukan transformator step up. 

PLN memproduksi listrik dengan tegangan sebesar 10.000 volt, sehingga perlu dinaikkan menjadi sekitar 150.000 volt. Transmisi energi listrik dengan tegangan sebesar ini dilakukan dengan menaikkan kabel pada gardu-gardu listrik yang tinggi agar aman bagi penduduk. 

Pada transmisi berikutnya digunakan transformator step down untuk menurunkan tegangan hingga menjadi 220 volt sehingga dapat langsung didistribusikan ke penduduk. 

Hitung biaya listrik

Tahukah kamu seberapa besar energi listrik yang digunakan setiap bulan di rumahmu? Bagaimana cara menghitung biaya listrik setiap bulan?

Total biaya listrik setiap bulan yang dibayarkan kepada PLN dihitung sesuai penggunaan energi listrik di rumah. Melalui kWh meter yang biasa dipasang di rumah, petugas PLN setiap bulan mendatangi dan mencatat besar energi listrik yang telah digunakan. 

Energi yang telah digunakan tersebut dikalikan dengan tarif dasar listrik yang telah ditentukan. Perhitungan biaya listrik dilakukan dengan mengalikan energi listrik yang terpakai dengan tarif dasar listrik per kWh. 

Misalnya satu lampu dengan daya 10 watt dinyalakan dalam waktu 8 jam/hari selama 30 hari. Karena lampu 10 watt berarti dalam 1 detik menggunakan energi listrik sebesar 10 joule. 

Jadi energi total yang digunakan lampu selama 30 hari ialah W = P × t = 10 × 8 × 30 = 2.400 Wh = 2,4 kWh. Jika tarif dasar listriknya Rp385, biaya yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp924.

Hemat listrik

Namun, kita mesti menghemat listrik. Pasalnya, setiap 1.000 megawatt daya listrik yang diproduksi dari batu bara akan menghasilkan 5,6 juta ton emisi karbon tiap tahun.

Upaya penghematan energi listrik dilakukan karena besarnya emisi karbon yang dihasilkan. Besarnya emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang menggunakan batu bara menjadi penyumbang terbesar terjadinya global warming. 

Salah satu upaya untuk menghemat energi listrik ialah menggunakan energi listrik seperlunya atau mengganti peralatan listrik dengan peralan berdaya lebih kecil. Coba perhatikan penggunaan lampu sorot yang dipasang pada kendaraan terbaru bandingkan dengan kendaraan lama, adakah perbedaannya? 

Lampu sorot pada mobil-mobil baru dan lampu penerangan di rumah cenderung memanfaatkan lampu LED (Light Emitting Diode) daripada lampu bohlam seperti pada kendaraan lama. Penggunaan LED dengan daya yang lebih kecil tersebut diharapkan dapat menghemat kebutuhan energi listrik. 

Bahaya listrik

Pernahkah kamu tersengat listrik (terkena setrum listrik)? Pada saat tersengat listrik, mungkin hanya sensasi kejut yang kamu rasakan. Namun peristiwa terparah pada 1997, sebanyak 490 orang meninggal akibat tersengat listrik. 

Sejak saat itu berbagai tindak pencegahan dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat kelalaian manusia dalam menggunakan listrik. Berikut disajikan beberapa prosedur aman menggunakan listrik.

a. Mencabut kabel dari stop kontak bila tidak menggunakan peralatan listrik. 

b. Menghindari air dan kondisi tangan yang basah saat ingin menyambung atau melepas sambungan kabel dengan stop kontak.

c. Tidak memegang lubang stop kontak atau sambungan kabel yang terbuka.

d. Selalu memperhatikan peringatan penggunaan listrik yang ada pada peralatan listrik.

e. Memasang sekering dengan benar untuk menghindari kebakaran dengan cara memutus arus pendek yang terjadi di 
rumah secara otomatis. (Z-2)

Read Entire Article
Global Food