USAI berpisah dengan Baim Wong, Paula Verhoeven sudah tak lagi tinggal serumah bahkan dengan kedua anaknya, Kiano dan Kenzo. Paula bertemu ketika sang anak berada di luar rumah.
Di salah satu unggahan instagramnya, Paula mengabadikan momen bekerja yang ditemani putra bungsunya Kenzo. Setelah selesai, Paula lantas mengantarkan Kenzo kembali kepada Baim dan sang kakak, Kiano. Ia mengucapkan salam perpisahan dan berterima kasih karena Kenzo telah menemaninya bekerja.
Tak disangka, ada pesan haru yang diungkapkan oleh bocah berusia 3 tahun tersebut ke Paula, "Mama baik-baik ya," ucap Kenzo sambil mencium pipi sang ibu.
Hal itu langsung ramai dibanjiri komentar netizen yang menyayangkan sikap Baim Wong memisahkan anak-anaknya dari Paula Verhoeven.
Ketika perceraian terjadi, memang banyak hal yang berubah termasuk hak asuh anak yang jatuh pada ayah atau ibu saja. Padahal mendidik dan membesarkan anak secara bersama menjadi salah satu peran penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Mendidik dan membesarkan bersama saat status orangtua sudah bercerai dikenal dengan istilah co-parenting.
Istilah tersebut mengacu pada orangtua yang berbagi tanggung jawab untuk mengasuh anak setelah terjadinya perpisahan. Anak mungkin mengalami gejolak emosi saat orangtuanya berpisah, karena itu parenting bersama tersebut dapat membantu meminimalkan efek perceraian.
Kiat Menerapkan Co-parenting
Mengasuh dan mendidik anak memang tidak mudah, apalagi pada orangtua yang sudah berpisah. Namun, bukan tidak bisa. Berikut beberapa kiat yang dilansir dari berbagai sumber, agar parenting bersama pada orangtua yang bercerai tetap berhasil;
1. Membagi Waktu dengan Adil
Ketika kamu dan mantan pasangan sudah berpisah atau bercerai, membagi waktu secara adil untuk bersama anak sangat penting. Cobalah membuat jadwal yang sesuai agar masing-masin tetap memiliki momen kebersamaan dengan anak.
Dengan begitu, anak tidak akan kekurangan waktu bersama kedua orangtuanya dan bisa menghabiskan waktu secara seimbang. Pun anak akan tetap mendapatkan kebutuhan yang diperlukan dari kedua orangtuanya.
2. Mengontrol Emosi
Salah satu aspek penting ketika menerapkan co-parenting ialah orangtua berhasil mengesampingkan perasaan dan emosi untuk berfokus pada perkembangan, dan kesejahteraan anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu berkomitmen untuk berperilaku baik satu sama lain, terlebih ketika di hadapan anak-anak.
3. Bangun Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang bebas konflik, teratur, hingga konsisten dengan mantan pasangan merupakan kunci keberhasilan parenting bersama. Ingatkan pada diri masing-masing bahwa kesejahteraan anak merupakan yang terpenting. Hal tersebut bisa membantu tetap fokus dan terencana dalam komunikasi dengan mantan.
4. Fokus ke Anak
Saat menerapkan parenting bersama selalu pikirkan kepentingan anak dan usahakan yang terbaik untuk anak, terlepas dari seberapa besar rasa suka atau tidak kamu dengan mantan pasangan. Kamu dengan mantan pasangan harus sejalan dalam hal mengasuh anak, termasuk memutuskan hal-hal seperti perayaan, pesta, liburan, atau lainnya.
5. Membuat Aturan dan Jadwal yang Konsisten
Orangtua perlu menetapkan aturan dan jadwal rutinitas anak, seperti pembatasan waktu layar yang sama, mengerjakan tugas, makan, bermain, dan lainnya. Sehingga anak tidak kebingungan dan merasa nyaman di kedua rumah.(M-3)