Agung Wicaksono Masuk 10 Besar Calon Rektor ITB

2 weeks ago 2
Agung Wicaksono Masuk 10 Besar Calon Rektor ITB Agung Wicaksono, calon Rektor ITB.(DOK/PRIBADI)

AGUNG Wicaksono, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Teknik Industri angkatan 1995, masuk dalam daftar 10 besar calon Rektor ITB periode 2025-2030.

Pengumuman ini disampaikan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) ITB pada 29 Oktober 2024 lalu, sebagai bagian dari proses seleksi rektor yang ketat.

Agung menyambut gembira dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh MWA ITB.

“Merupakan kehormatan besar bagi saya menerima undangan Search Committee untuk mendaftar dan dapat melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Saya berkomitmen untuk membawa ITB menjadi lebih dari tempat bagi putra-putri terbaik, tetapi juga pusat kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia,” papar Agung, Rabu (30/10).

Agung memiliki rekam jejak mumpuni di berbagai sektor. Setelah lulus dari Teknik Industri ITB, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Manajemen Produksi, Technische Universität Hamburg-Harburg, Jerman dan International Management di Universität St Gallen, Swiss.

Agung pernah menjadi dosen di Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB sejak 2008 hingga 2016. Dia kemudian berkarir sebagai profesional. Sebagai
praktisi, ia juga tetap mengajar dan membimbing mahasiswa di SBM ITB.

“Saya pernah menjadi Deputi Direktur MBA ITB Jakarta pada 2008-2009, pada masa awal setelah founding father SBM ITB Jakarta. Selain itu juga melakukan turnaround management dari SBM Jakarta semasa krisis 2008 yang nyaris tutup, sehingga bisa terselamatkan dan tumbuh lagi di bawah kepemimpinan Yos Sunitiyoso,” terang Agung.

Agung  memiliki pengalaman sebagai konsultan manajemen di Roland Berger, EY dan Kearney, sebelum kemudian bergabung di birokrasi sebagai Asisten Ahli Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

“Saya juga pernah memimpin PT TransJakarta, setelah sebelumnya membangun operasi MRT Jakarta dan saat ini menjabat sebagai Deputi Pendanaan dan Investasi di Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN)," tambahnya.

Menurut Agung, dengan mengusung prinsip I-K-N: Inovasi, Kolaborasi dan Nationhood (Kebangsaan), ke depan ITB perlu didorong untuk menghasilkan
inovasi dengan pendekatan growth-mindset. Kolaborasi antar fakultas dan sekolah dalam program multidisiplin juga menjadi prioritas utama untuk mencapai sinergi optimal di lingkungan akademik ITB.

“Dalam hal kebangsaan, saya menegaskan pentingnya peran ITB dalam agenda strategis nasional. Civitas akademika ITB menjadi bagian dari pemimpin bangsa di berbagai sektor, mulai dari kebijakan publik hingga riset inovatif,” tuturnya.

Dia yakin bahwa dengan dukungan semua pihak, ITB dapat menjadi universitas yang berada di jajaran 150 besar World Class University dan menghasilkan lulusan berkelas dunia dengan kontribusi nyata bagi bangsa.

“Saya ingin memastikan bahwa ITB bukan hanya tempat bagi putra-putri terbaik, tetapi juga tempat menghasilkan karya terbaik untuk membuat Indonesia maju,” sambungnya.

Read Entire Article
Global Food