PERUSAHAAN besar di dunia selalu memiliki inovasi terbaru yang menjawab tantangan dan mampu memaksimalkan potensi pendapatan. Karenanya, BUMN holding industri pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau Mind Id menggelar Bigmind Innovation Award 2024.
"Banyak perusahaan menemukan inovasi dengan menganggarkan dana riset yang besar. Kami juga mendorong agar Mind Id memiliki dana penelitian untuk menghasilkan sejumlah inovasi. Nah, kompetisi Bigmind diharapkan menjadi ajang untuk insan innovator menampilkan ide dan inovasinya di sektor pertambangan dan hilirisasi di Indonesia," ujar Wakil Direktur Utama Mind Id Dany Amrul Ichdan, Jakarta, Jumat (8/11).
Bigmind Innovation Award 2024 yang diluncurkan 26 April 2024 diikuti 1.220 peserta serta 229 karya inovasi. Dari jumlah tersebut terpilih 30 tim semifinalis yang kemudian diseleksi menjadi 10 tim finalis. Dari 10 tim itu, ditetapkan enam tim sebagai pemenang dan tim favorit Bigmind 2024. Kompetisi dapat diikuti baik oleh internal Grup Mind Id maupun masyarakat umum.
SVP Indonesia Mining and Minerals Research Institute (IMMRI) Ratih Dewihandajani Amri menekankan pentingnya inovasi sebagai kunci untuk beradaptasi dengan lanskap industri pertambangan yang terus berkembang dengan cepat sekaligus memberikan nilai tambah bagi Indonesia. Ada empat topik tantangan utama yang dihadirkan Bigmind Innovation Award 2024,yaitu potensi peningkatan pendapatan, peningkatan operational excellence, pencapaian cost leadership, dan pencapaian business sustainability.
Siapa saja 10 tim finalis dan pemenang Bigmind 2024 serta inovasi yang dihasilkan? Berikut uraian lengkapnya.
1. Solid.
Tim Solid dari PT Timah Industri meraih juara pertama Bigmind 2024. Inovasi mereka yaitu memodifikasi dimethyltin dichloride (DMT) cair menjadi DMT solid sebagai bahan baku industri kaca surya.
Inovasi ini merupakan inisiatif strategis PT Timah Industri yang sebelumnya berfokus pada penjualan stabilisator timah untuk PVC. Prosesnya meliputi pengembangan skala laboratorium dan komersialisasi diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar Rp58,16 miliar per tahun.
2. Dolomit dan The Boulder Bender.
Juara dua Bigmind 2024 diraih dua tim dari PT Aneka Tambang Tbk yaitu Tim Dolomit dan The Boulder Bender. Tim Dolomit menemukan inovasi yang mengolah nikel kadar rendah dan S/M (silika/magnesium) tinggi dengan penambahan dolomit. Karenanya, UBPN Pomalaa dapat memanfaatkan ore yang berasal dari Kolaka dan mengurangi biaya operasional pabrik smelter.
The Boulder Bender memanfaatkan bedrock yang melimpah di IUP PT Antam Tbk UBPN Pomalaa dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Mereka menawarkan alternatif yang menjanjikan sebagai fluks modifikasi terak. Studi perbandingan menunjukkan bahwa dibandingkan dengan batu kapur dan dolomit, bedrock memberikan hasil yang lebih unggul baik dalam halefisiensi produksi nikel maupun kelayakan ekonomi.
3. Green-M.
Green-M berisi innovator dari Insitut Teknologi Bandung (ITB) PT Freeport Indonesia, dan University of New South Wales. Mereka meraih juara ketiga Bigmind 2024.
Tim itu mengembangkan teknologi fotokatalis titanium dioksida (TiO2) yang dimodifikasi dengan penambahan tembaga dan zeolit ZSM-5 yang dapat mengubah emisi CO2 menjadi metanol hijau. Proses ini ke depan dapat memanfaatkan energi matahari untuk memecah molekul CO2, mengubah emisi menjadi menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
4. Next Bullion.
Tim dari PT Timah Tbk itu memperoleh peringkat Harapan 1. Mereka membuat inovasi menggunakan cadangan backlog yang besar dan bernilai tinggi untuk pemanfaatan di Ausmelt dengan memodifikasi sistem pengumpanan pada Agglomerator yang dapat meningkatkan kapasitas pemrosesan backlog menjadi lebih dari 3 kali lipat (6 ton per jam).
Inovasi itu mampu meningkatkan produksi logam timah hingga 200 ton logam per bulan dengan peningkatan pendapatan kotor mencapai Rp75 miliar per bulan. Upaya itu juga mengatasi backlog sejumlah 27 ribu ton dalam 3 hingga 5 tahun.
5. Green Avengers.
Tim ini dating dari PT Indo Mineral Research, Imperial College London, dan PT Central Mega Kencana. Mereka menduduki posisi Harapan 2.
Mereka melakukan inovasi dengan mengeksplorasi dua solusi inovatif untuk memproses ulang limbah HPAL: pelarut cairan ionik (IL) dan NaOH. IL secara efektif melarutkan aluminium dari limbah dan mengubahnya menjadi produk sampingan yang berharga serta mengurangi volume limbah. Sisa pengolahan yang berupa besi (Fe) akan diolah dengan asamfosfat dan diubah menjadi ferofosfat.
6. Celebes EcoFusion.
Tim dari PT Vale Indonesia Tbk itu menyabet posisi Tim Favorit. PT Vale Indonesia mengembangkan inovasi mulsaplastik daur ulang yang mampu mencegah gulma (97%), meningkatkan pertumbuhan tanaman, menghemat air (33%), mengurangi media semai (14%), dan menurunkan biaya operasional (10%).
Limbah plastik diolah menjadi policup bekerja sama dengan Akademi Teknik Sorowako dan masyarakat sekitar dengan keuntungan US$19.764,56/tahun.
7. Active Movement.
Tim dari PT Indonesia Asahan Aluminium itu membuat INAFeed Tech (Inalum Feeder Technology). INAFeed Tech adalah teknologi sistem breaker dan feeder pada tungku reduksi aluminium.
Material bahan baku dimasukkan ke dalam tungku pada titik, volume, dan waktu tertentu serta dilengkapi dengan fitur Auto-Lock & Auto-Retract sebagai sistem keamanan operasi breaker.
8. CISEA Team.
Tim itu mengembangkan Inovasi Super App yang dikembangkan oleh PT Bukit Asam Tbk. Super App memberikan informasi seluruh rantai operasi pertambangan secara real time time berbasis internet of things (IoT).
Setiap langkah dalam penggalian, pengangkutan, hingga penjualan dapat dipantau secara real time, memberikan visibilitas penuh dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. CISEA meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional secara signifikan.
9. Wind of Change.
Tim itu berasal dari China University of Mining and Technology, Institut Teknologi Bandung, PT Aneka Tambang Tbk, dan Marnov Electronics & Engineering.
Mereka melakukan inovasi berupa mengintegrasikan ventilasi sesuai permintaan (VOD) berbasis kecerdasan buatan di tambang bawah tanah melalui integrasi sensor waktu nyata, data, dan sistem inferensi neurofuzzy adaptif (ANFIS). VOD yang diusulkan mengurangi konsumsi daya kipas hingga 43% berdasarkan eksperimen laboratorium. (Z-2)