TAHUKAH kamu bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dalam jumlah penderita diabetes? Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta orang pada tahun 2021, dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045.
Secara global, sekitar 10,5% orang dewasa berusia 20 hingga 79 tahun menderita diabetes. Lebih mengkhawatirkan lagi, hampir setengah dari mereka tidak menyadari bahwa mereka mengidap kondisi ini, sehingga berisiko tidak mendapatkan perawatan yang tepat dan berkelanjutan.
Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tetap tinggi karena tubuh kesulitan memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif.
Insulin sendiri adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu gula masuk ke dalam sel-sel tubuh agar dapat digunakan sebagai sumber energi.
Pada penderita diabetes, proses ini terganggu. Ada dua jenis utama diabetes: tipe 1, di mana tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali, dan tipe 2, di mana tubuh tidak memproduksi insulin cukup atau tidak merespons insulin dengan baik.
Masih banyak mitos keliru yang beredar di masyarakat seputar diabetes. Untuk itu, para pakar berusaha untuk membantah mitos-mitos tersebut. Berikut adalah mitos-mitos tentang diabetes yang perlu kita ketahui:
7 Mitos Seputar Diabetes
1. Mitos: Membutuhkan makanan khusus
Faktanya, makanan seperti cokelat, kue, dan biskuit yang dirancang untuk penderita diabetes mungkin tidak mengandung gula, tetapi itu tidak berarti makanan tersebut sehat.
Makanan ini sering kali mengandung lemak jenuh, kalori tinggi, dan pemanis buatan yang bisa menyebabkan efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Meskipun bebas gula, makanan tersebut tetap dapat meningkatkan kadar gula darah karena masih mengandung kalori. Penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang tepat sesuai kebutuhan kalori tubuh.
2. Mitos: Tidak Mengonsumsi Buah
Faktanya, buah adalah pilihan sehat yang harus menjadi bagian dari pola makan seimbang bersama dengan sayuran.
Meskipun buah mengandung gula alami (fruktosa) lebih banyak dibandingkan sayuran, konsumsi buah dalam porsi yang terkontrol dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.
Penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi buah asal porsinya diperhatikan.
3. Mitos: Tidak boleh makan makanan manis
Faktanya, penderita diabetes masih bisa makan makanan manis, asalkan jumlahnya dikontrol. Makanan manis mengandung kalori tinggi yang dapat meningkatkan gula darah, jadi penting untuk mengatur porsi sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
4. Mitos: Diabetes pasti memunculkan gejala
Faktanya, tidak semua penderita diabetes merasakan gejala yang jelas. Gejala awal sering kali tidak terasa, sehingga banyak yang tidak menyadari mengidap diabetes.
Jika ada gejala seperti cepat lapar, haus, sering buang air kecil, atau penurunan berat badan cepat, biasanya diabaikan. Diabetes biasanya baru diketahui saat muncul komplikasi, seperti luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, atau nyeri pada kaki.
5. Mitos: Obat diabetes menyebabkan sakit ginjal
Faktanya, obat diabetes tidak menyebabkan sakit ginjal. Justru, tidak mengonsumsi obat secara teratur bisa membuat kadar gula darah tidak terkendali, yang dapat merusak ginjal.
Dokter akan mempertimbangkan faktor lain, seperti fungsi ginjal dan hati, saat meresepkan obat untuk memastikan obat tersebut aman dan efektif.
Penderita diabetes disarankan untuk mengikuti pengobatan yang tepat, menjalani gaya hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan rutin.
6. Mitos: Diabetes tidak dapat dicegah
Faktanya, diabetes bisa dicegah meski ada riwayat keluarga. Penyakit ini dipengaruhi oleh pola hidup tidak sehat, seperti makan berkalori tinggi dan kurang olahraga. Bahkan tanpa riwayat keluarga, pola hidup buruk tetap bisa menyebabkan diabetes. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola hidup sehat sejak muda dan rutin memeriksa kesehatan.
7. Mitos: Diabetes adalah penyakit orang tua
Faktanya, meskipun diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua, orang muda juga bisa mengidap diabetes.
Kemajuan teknologi membuat banyak orang jadi lebih malas bergerak dan lebih banyak makan makanan yang tidak sehat, sehingga orang muda pun bisa berisiko terkena diabetes.
Mari jalani pola hidup sehat dengan makan yang seimbang, rajin berolahraga, dan menghindari mitos yang salah. Dengan begitu, kita bisa menjaga kualitas hidup dan membantu mengurangi kasus diabetes. (Z-10)
Sumber:
- International Diabetes Federation
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Eka Hospital Management Corporation Healthcare