Uji Coba Penyelamatan Pangan Diluncurkan di Bali, Re-Distribusi Makanan bagi Anak Sekolah

1 week ago 3
Uji Coba Penyelamatan Pangan Diluncurkan di Bali, Re-Distribusi Makanan bagi Anak Sekolah Siswa memperlihatkan menu makanannya saat mengikuti program gerakan makan bergizi di SDN Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023)(ANTARA/Makna Zaezar)

BALI terpilih sebagai lokasi uji coba penyelamatan pangan, sebuah langkah konkret dalam mengatasi ketahanan pangan dan gizi di Indonesia, sekaligus mengurangi pemborosan pangan. Uji coba ini diinisiasi oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pusat Inovasi Kesehatan (PIKAT), dan Scholars of SustenanceIndonesia (SOS) Bali. 

Inisiatif ini diharapkan dapat menemukan mekanisme yang efektif dalam meningkatkan efisiensi pemanfaatan pangan sekaligus mendukung peningkatan gizi masyarakat, khususnya untuk anak-anak sekolah.

Tingkat pemborosan pangan di Indonesia disebut salah satu yang tinggi di dunia, diperkirakan mencapai 45-112 juta ton per tahun pada 2045. 
Uji coba kolaboratif ini dirancang untuk menemukan sistem penyelamatan pangan yang sistematis melalui kemitraan lokal agar pangan yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah dengan mengintegrasikan pemilahan dan redistribusi pangan dengan perencanaan menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). 

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nita Yulianis menyoroti bahwa sekitar 40% sampah di tempat pembuangan akhir adalah sampah organik yang berasal dari pemborosan pangan. Uji coba sangat diapresiasi untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan pangan yang lebih efisien.

Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH, Ketua Pusat Inovasi Kesehatan, menyampaikan bahwa pendekatan riset dalam konteks ini masih tergolong baru dan penting untuk dikembangkan. Riset dalam program ini bertujuan mengidentifikasi titik kritis pada proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi surplus pangan. 

"Melalui pemetaan kritis ini, kami berharap dapat menyusun rekomendasi yang lebih baik terkait kualitas pangan dan regulasi pendukung. Pendekatan ini unik karena menekankan penelitian komprehensif untuk mengevaluasi setiap tahap agar hasilnya lebih tepat sasaran," ujarnya. 

Prof. Pande juga mengapresiasi dukungan dari GAIN Indonesia, Bapanas, Kemenkes, dan OPD Bali dalam mewujudkan model redistribusi pangan yang efektif.

Inisiatif penyelamatan pangan diharapkan dapat memperkuat jaringan distribusi pangan lokal melalui kemitraan pemerintah, komunitas, dan sektor swasta, termasuk hotel dan ritel, sebagai pemasok makanan tambahan bagi sekolah yang membutuhkan.

Agnes A. Mallipu, Country Director GAIN Indonesia, menggarisbawahi bahwa peluncuran uji coba ini adalah contoh nyata kolaborasi. “Ini adalah langkah konkret memperkuat ketahanan pangan sambil menjaga keberlanjutan lingkungan. Bali, sebagai wilayah pariwisata dengan surplus pangan, memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan lokal,” kata dia. 

Uji coba akan dilaksanakan di SDN 2 Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali, pada bulan November hingga Desember 2024. Sekolah ini akan menjadii contoh penerapan model redistribusi pangan berkelanjutan untuk mendukung gizi anak sekolah.  (H-2)

Read Entire Article
Global Food