KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memiliki tiga program hasil terbaik cepat (quick win) dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ketiganya yaitu Ruang Bersama Merah Putih, perluasan fungsi call center SAPA129, dan Satu Data Gender dan Anak.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyebut program-program itu membutuhkan sinergi kementerian/lembaga lainnya. Menurutnya, ketiga program hasil terbaik cepat ini sangat beririsan dengan berbagai sektor pembangunan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan keluarga, hingga sektor lain.
"Itu sebabnya kerja sama dengan kementerian/lembaga lainnya sangat penting agar program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat berjalan dengan baik,” kata Menteri PPPA dalam keterangannya, Kamis (7/11).
Menteri PPPA melaporkan langkah konsolidasi dalam merumuskan prioritas program PPPA yang telah dilaksanakan bersama berbagai K/L, kepala dinas pengampu urusan PPPA di provinsi dan kabupaten/kota, serta organisasi masyarakat.
Kemen PPPA menginisiasi program Ruang Bersama Merah Putih yang akan tersebar di 114 titik di tingkat desa/kelurahan sebagai salah satu solusi untuk peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak.
“Melanjutkan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), kini kami berupaya meningkatkan kualitas perempuan dan anak hingga ke akar rumput secara holistik di berbagai bidang pembangunan melalui Ruang Bersama Merah Putih," kata Arifah.
Melalui Ruang Bersama ini, katanya, KPPPA ingin meningkatkan kualitasnya dalam menyelesaikan masalah kesehatan perempuan dan anak, gizi anak, pendidikan, meningkatkan cinta kebudayaan, dan pemberdayaan ekonomi perempuan yang melibatkan K/L lain dan pemda serta unsur masyarakat sipil.
Sementara program prioritas kedua, yakni perluasan pemanfaatan call center SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) 129, tidak hanya dapat melayani kasus kekerasan, melainkan menangani permasalahan perempuan dan anak lainnya.
Selanjutnya program prioritas ketiga yaitu percepatan pengembangan Satu Data Gender dan Anak dapat dimanfaatkan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan program yang tepat sasaran. Contohnya dapat digunakan dalam melaksanakan program intervensi sosial dan ekonomi yang fokus pada kelompok yang paling membutuhkan.
“Saya meminta dukungan seluruh kementerian/lembaga yang ada di bawah koordinasi Kemenko PMK, untuk memberikan perlindungan pada perempuan dan anak melalui program-program yang akan dijalankan, serta mendukung peningkatan kualitas hidup, serta peningkatan peran dan partisipasi perempuan dan anak sebagai aktor/subyek pembangunan. Kami percaya bahwa kekuatan terbesar terletak pada sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak, yang didasari oleh saling percaya dan saling mendukung,” pungkas menteri PPPA. (H-2)