TAIWAN kembali menyerukan dukungan dunia internasional untuk mengakui partisipasinya dalam Interpol, organisasi kepolisian kriminal internasional.
Menurut Komisaris Biro Investigasi Kriminal Taiwan Chou Yew-woei, akses langsung pada jaringan intelijen global sangat penting dalam menghadapi kejahatan transnasional yang kian berkembang, terutama yang semakin canggih dan lintas batas.
Saat ini, pengecualian Taiwan dari Interpol membuatnya hanya dapat mengakses informasi intelijen penting secara tidak langsung, yang sering kali sudah kedaluwarsa ketika diterima.
"Situasi ini mempersulit upaya penegakan hukum Taiwan dan memungkinkan kejahatan lintas batas terus berkembang tanpa pengawasan penuh," jelas Chou Yew-woei, dalam keterangannya, Kamis (7/11)
Menurut dia, sebagai negara yang memiliki kemampuan penegakan hukum yang kuat, Taiwan telah lama bekerja sama dengan negara-negara mitra dalam mengatasi berbagai kejahatan. Seperti penipuan telekomunikasi, perdagangan narkoba, serangan siber, dan terorisme.
Namun, tanpa akses penuh pada jaringan Interpol, Taiwan kerap menghadapi keterbatasan dalam mengidentifikasi dan menindak ancaman kejahatan global secara cepat.
Di era digital ini, di mana transaksi keuangan kerap dilakukan secara daring dan bersifat anonim, dukungan timbal balik antarnegara menjadi kebutuhan mendesak.
Presiden Interpol Ahmed Naser Al-Raisi menyatakan, berbagi intelijen dan sumber daya sangat penting untuk menghadapi ancaman global, termasuk perdagangan manusia dan terorisme, pada Hari Kerja Sama Kepolisian Internasional.
Meski demikian, Taiwan tetap terhambat untuk berpartisipasi dalam jaringan ini. Contohnya, pada 2022, Taiwan baru mengetahui keberadaan seorang buronan yang bersembunyi di wilayahnya setahun setelah red notice dikeluarkan oleh Interpol.
Secara global, Taiwan dikenal sebagai negara yang aman dengan tingkat kriminalitas yang rendah. Indeks keselamatan Numbeo menempatkan Taiwan di peringkat keempat sebagai negara teraman dunia pada 2023.
Selain itu, survei Expat Insider menempatkannya sebagai negara paling layak huni kelima, mencerminkan kualitas hidup dan keamanan yang tinggi.
Dukungan partisipasi Taiwan dalam Interpol diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi internasional dan memperkuat jaringan keamanan global.
Melalui status pengamat di Interpol, Taiwan ingin memastikan kehadirannya dalam pertukaran informasi internasional dan turut berkontribusi pada keamanan global.
Pemerintah Taiwan berkomitmen untuk bekerja tanpa lelah bersama negara-negara lain demi memerangi kejahatan transnasional, mengurangi bahaya terhadap masyarakat, serta membangun masa depan yang aman dan sejahtera bagi dunia. (RO/Z-10)