INSTITUT Pariwisata Trisakti (IP Trisakti) terus memantapkan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi unggulan dalam bidang pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Salah satu program yang menjadi sorotan adalah kerja sama Joint Degree dengan International Management Institute (IMI) Switzerland, yang telah berjalan sejak 2009. Program ini menawarkan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di institusi hospitality terkemuka dunia.
“IMI adalah salah satu perguruan tinggi perhotelan terbaik di dunia, dan yang menarik, mereka masih dikelola sepenuhnya oleh orang Swiss, sehingga menjaga orisinalitas dan kualitas pendidikan mereka,” kata Wakil Rektor I IP Trisakti Agus Riyadi saat ditemui di Kampus IP Trisakti, Jakarta Selatan, Jumat (15/11).
Program ini dibuka setiap semester untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan pendidikannya lebih jauh. Selain itu, salah satu implementasi dari program tersebut ialah visiting scholar di setiap semester. Dosen dari IMI akan datang mengajar sebagai dosen tamu di IP Trisakti untuk mempersiapkan mahasiswa yang akan belajar ke IMI.
Mahasiswa yang mengikuti program joint degree di IMI akan mengikuti satu semester perkuliahan dan satu semester magang di Swiss atau negara Eropa lainnya.
Ia menyatakan, program tidak hanya menawarkan keunggulan akademik tetapi juga peluang karier yang luas. Mahasiswa yang lulus dari IMI memiliki kesempatan untuk tinggal di Swiss selama 18 bulan untuk mencari pekerjaan. “Ini adalah kebijakan pemerintah Swiss yang menjadi nilai tambah besar bagi mahasiswa kami. IMI juga membantu mencarikan tempat magang hingga visa kerja, yang membuka peluang untuk berkarier di industri perhotelan global," ujar Agus.
Selain itu, lulusan IMI memiliki rekam jejak yang baik dalam dunia kerja. “Banyak dari mereka langsung menempati posisi supervisor atau manajerial setelah lulus,” tambahnya.
Agus berharap, program Joint Degree ini tidak hanya meningkatkan kualitas lulusan IP Trisakti tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjadi profesional global di bidang perhotelan. “Mahasiswa yang ikut program ini akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa, baik dari segi akademik maupun budaya. Mereka akan pulang dengan wawasan baru yang membuka jalan karier mereka di kancah internasional,” tutupnya.
Pada kesempatan itu, Arnaud Frapin-Beague dari IMI Switzeland yang menjadi dosen tamu dalam visiting scholar kali ini menyatakan bahwa ia merasa terkesan dengan mahasiswa IP Trisakti. Selama kurang lebih satu minggu mengajar materi hospitality and service di kampus tersebut, Arnaud merasa mahasiswa IP Trisakti merupakan talenta yang menjanjikan bagi dunia hospitality.
"Mahasiswa di sini sangat menyenangkan, dan saat berada di kelas mereka bisa memahami apa yang saya sampaikan. Dan mereka pun sangat tertarik dengan materi-materi yang dibawa," ucap dia.
Ia menilai bahwa adanya program kerja sama antara IMI dan IP Trisakti merupakan hal yang sangat baik untuk perkembangan mahasiswa dalam membuka cakrawala dan mengembangkan karier di dunia internasional.
"Program ini sangat bagus untuk diikuti mahasiswa karena mereka berkesempatan untuk belajar lebih jauh lagi terkait dengan hospitality. Dan saya juga melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan sektor hospitality-nya," pungkasnya. (S-1)