KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) meminta empat pasangan calon (paslon) Gubernur Jabar maupun pendukungnya dilarang membawa bahan
maupun alat peraga kampanye pada saat debat.
Untuk diketahui, KPU Jabar akan menyelenggarakan debat perdana untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024-2029 di Grha Sanusi, Universitas Padjadjaran (Unpad) Kota Bandung, pada Senin (11/11) mendatang.
“Kami tegaskan pendukung paslon jangan membawa atribut paslon, apalagi lokasi debat merupakan fasilitas pendidikan. Yang jelas hal itu sudah disampaikan pada keempat tim sukses (timses) pada rapat antara KPU dan 4 timses Pilgub Jabar 2024 pada Selasa (5/11) lalu,” ungkap Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia, Kamis (7/11).
Menurut Hedi, pihaknya mempunyai pemahaman ada atribut yang diperbolehkan digunakan di tempat debat, namun karena nanti di lembaga
pendidikan, tetap tidak boleh memuat materi kampanye. Hal ini sudah disepakati dengan para tim sukses.
Hal ini juga sudah disampaikan pula kepada Bawaslu Jabar. Tak hanya di tempat debat dan di kawasan Unpad, KPU pun mengingatkan agar para tim sukses meminimalisir penggunaan alat peraga kampanye pada debat perdana nanti. KPU pun memberlakukan pembatasan pendukung.
“Setiap pendukung paslon diperbolehkan membawa pendukung itu 100 orang. Selanjutnya, berkaca di beberapa debat pilkada di daerah yang
memantik kericuhan, KPU telah memiliki antisipasi agar tidak terjadi pada debat pilgub Jabar 2024,” papar Hedi.
KPU juga lanjut Hedi, membuat norma dilarang melakukan provokasi. Baik itu terhadap paslon dan pendukung. KPU berharap mudah-mudahan kekisruhan yang terjadi saat debat di beberapa daerah lain, tidak sama sekali terjadi di Jabar. Namun jika hal tersebut ini terjadi, dipastikan moderator memiliki kendali, moderator diberi kewenangan untuk menghentikan debat.
“Pada debat Pilgub nanti KPU membagi menjadi enam segmen dengan durasinya 120 menit. Pada segmen itu ada tujuh sub tema mulai dari isu perempuan dan anak, ada pendidikan inklusif. Kemudian ada reformasi birokrasi, kemudian kesehatan, seperti stunting,” ujar Hedi.
Yang jelas kata Hedi, beberapa hari menjelang debat perdana, KPU telah melakukan sejumlah persiapan. Selain mengundang empat timses paslon, secara prinsip, seluruh persiapan sudah hampir selesai, hanya tinggal persiapan teknis yang terus berproses.
Selain itu KPU saat ini juga masih terus mengawal para tim panelis. Lalu pada H-1, pihaknya akan mengundang tujuh panelis untuk dikarantina guna memaksimalkan pertanyaan. Di samping itu pihaknya akan mengukur kata yang digunakan oleh panelis dengan durasi yang ada.
“Untuk keseluruhan teknis debat yang akan dilakukan oleh KPU Jabar baik debat 1, 2, dan 3, prinsipnya pasti akan sama, tidak akan jauh beda. Hanya mungkin nanti ada beberapa perbaikan dari debat 1 ke debat 2, debat 2 ke debat 3. Apa yang nanti kurang-kurangnya kita evaluasi lagi, yang pasti secara prinsipnya akan sama,” beber Hedi. (AN/J-3)