TOLERANSI adalah sikap yang mengajarkan untuk menghargai dan menerima perbedaan dalam perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini. Berbicara tentang agama, pemerintah Indonesia mengakui enam agama resmi. Keenam agama itu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Selain itu, berdasarkan sensus BPS 2010, Indonesia memiliki lebih dari 1.340 suku bangsa, yang mencakup lebih dari 300 kelompok etnik. Keberagaman ini mengharuskan masyarakat untuk saling menghormati perbedaan dan berperilaku baik terhadap sesama.
Dengan menerapkan sikap toleransi, kehidupan akan menjadi lebih damai dan penuh kedamaian. Melansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut adalah beberapa contoh penerapan sikap toleransi, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
Toleransi dalam kehidupan beragama
1. Melaksanakan ajaran agama dengan baik
Setiap individu yang memeluk agama tertentu berusaha menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan sesuai dengan prinsip yang diyakini. Toleransi dalam hal ini berarti menghormati hak setiap orang untuk beribadah dan menjalankan ajaran agamanya masing-masing tanpa gangguan dari orang lain.
2. Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain
Toleransi beragama juga tercermin dalam sikap menghormati agama yang diyakini orang lain, meskipun tidak memeluk agama tersebut. Ini dapat dilakukan dengan cara tidak menghina atau merendahkan agama orang lain dan menghargai perbedaan keyakinan sebagai bagian dari keragaman yang ada di masyarakat.
3. Tidak memandang rendah atau menyalahkan agama yang berbeda
Toleransi berarti tidak memandang rendah atau menyalahkan agama yang berbeda. Setiap agama memiliki ajaran dan praktik yang diyakini sebagai kebenaran oleh pengikutnya. Oleh karena itu, penting untuk saling menghormati dan tidak menganggap agama lain sebagai sesuatu yang lebih rendah atau salah.
Toleransi terhadap keanekaragaman sosial budaya
1. Mempelajari dan menguasai seni budaya sesuai dengan minat dan bakat
Toleransi dalam konteks ini berarti menghargai dan memberi kesempatan kepada setiap individu untuk memilih dan mendalami seni budaya yang mereka minati, tanpa merasa tertekan untuk mengikuti budaya tertentu. Setiap orang bebas mengeksplorasi seni dan budaya sesuai dengan bakat dan minatnya, baik itu seni tradisional, modern, atau budaya asing.
2. Merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri
Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri merupakan bagian dari sikap toleransi yang positif. Dengan bangga terhadap budaya yang dimiliki, warisan budaya tersebut akan tetap terjaga dan dihargai.
3. Menyaring budaya asing
Toleransi dalam menyaring budaya asing berarti menerima dan memanfaatkan budaya asing yang membawa manfaat tanpa kehilangan identitas budaya asli. Ini adalah sikap bijaksana, di mana budaya lain dihargai namun budaya sendiri tetap dijaga dan dilestarikan.
Toleransi dalam kehidupan sehari-hari
1. Memberikan rasa aman kepada orang lain yang berbeda agama dan ras
Toleransi mengajarkan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi setiap individu, tanpa memandang perbedaan agama atau ras. Setiap orang harus merasa diterima dan dihormati dalam masyarakat.
2. Tidak menjelek-jelekkan orang lain yang berbeda pandangan atau sikap
Menghargai perbedaan pendapat adalah bentuk toleransi. Sikap menghina atau merendahkan pandangan orang lain hanya akan memperburuk perpecahan. Sebaliknya, menghormati pandangan orang lain, meskipun berbeda, merupakan salah satu cara untuk menciptakan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Tidak mengejek budaya orang lain, baik itu dari logat maupun ciri khasnya
Setiap budaya memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri. Toleransi mengajarkan kita untuk menghargai budaya orang lain, baik itu dalam cara berbicara, pakaian, atau tradisi yang mereka anut, tanpa merendahkan atau mengejek. (Kemendigbud/Paud Pedia/Z-3)