KEMENTERIAN Luar Negeri mengapresiasi terbitnya buku Degup Cita Para Pendiri Bangsa untuk Palestina yang merekam jejak sejarah perjuangan diplomasi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Buku yang ditulis dua peneliti Hadi Nur Ramadhan dan Pizaro Gozali Idrus ini merangkum gagasan dan pikiran para pendiri bangsa, mulai dari Soekarno, Mohammad Hatta, Agus Salim, Mohammad Roem, Mohammad Natsir, hingga Sunario Sastrowardoyo.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto menyambut baik terbitnya buku bersejarah yang diterbitkan oleh Nusantara Palestina Center tersebut.
“Dari buku ini kita bisa menelusuri perjuangan para pendiri bangsa untuk Palestina dan Indonesia memiliki utang sejarah terhadap Palestina,” ujar Andy dalam peluncuran buku di Jakarta, Senin (28/10), seperti dikutip dalam siaran pers.
Andy mengatakan Indonesia berkomitmen untuk terus berada di garis terdepan dalam upaya memerdekakan bangsa Palestina.
“Dalam pidato pertama pelantikan Presiden Prabowo Subianto kita mendengar kata Palestina sudah disampaikan di hadapan para anggota MPR. Kita sangat bangga sama Presiden Prabowo, sangat bangga sama presiden kita, bahwa di pidato pelantikan beliau sudah mendengungkan Palestina,” jelas Andy.
Sementara itu Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dalam sambutannya mengatakan Indonesia sudah memiliki hubungan khusus dengan Palestina. Ini terbukti dengan keterlibatan Abdul Kahar Muzakir, seorang pemuda Indonesia yang menjadi sekretaris konferensi Baitul Maqdis di Palestina pada 1931.
“Maka itu sangat wajar tahun 1944 Mufti Palestina menyuarakan kemerdekaan Indonesia,” kata Hidayat.
Dia juga mengatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus menguat di kancah internasional, dari mulai ASEAN, Eropa, Amerika Latin, dan kawasan lainnya.
“Saat ini semua negara ASEAN setuju terhadap resolusi PBB yang mengatakan kehadiran Israel di Palestina adalah ilegal,” ucapnya.
Abdillah Onim, pendiri Nusantara Palestina Center, menambahkan kecintaan masyarakat Gaza, Palestina, kepada Indonesia sangat besar. Selama dia berada di Gaza, masyarakat Gaza ikut merayakan kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
“Sebelum terjadi peperangan, selama HUT RI saya satukan semangat berbagai elemen di Gaza, mereka hadir di lapangan mereka kibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” jelasnya.
Kegiatan peluncurkan buku ini juga dibarengi dengan penyerahan penghargaan kepada keluarga pahlawan Indonesia, dari Bung Hatta, Agus Salim, Zein Hassan, Mohammad Rasjidi, Buya Hamka, hingga Abdul Kahar Muzakir. (B-3)