Director Business & Commercial Bersama Digital Data Centres (BDDC) Andha Yudha Permana menilai pusat data dalam kota atau in-town data center menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia karena menyediakan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan bisnis.
Dengan konektivitas yang cepat dan latensi rendah, in-town data center memungkinkan perusahaan untuk menyimpan, dan mengakses data dengan efisien dan cepat yang berdampak langsung pada kemajuan ekonomi dan kemudahan berbisnis di dalam negeri. Yudha menyampaikan sekitar empat atau lima tahun yang lalu, lokasi data center biasanya berada di luar Jakarta. Namun, dalam tiga-empat tahun belakangan ini, data center mulai dibangun di dalam kota.
“Daya tarik ini terutama dipicu oleh perkembangan ekonomi digital yang terus meningkat, bahkan dua kali lipat lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekitar 8% per tahun. Pertumbuhan ini mendorong perusahaan dan pelaku industri untuk tetap kompetitif di pasar,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (6/11).
Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta orang, mempercepat perkembangan ekonomi digital Indonesia. Andha menuturkan untuk mendukung dan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia, terutama di Jakarta, data center dalam kota menawarkan berbagai manfaat yang dapat membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur digital yang semakin tinggi. Antara lain perusahaan dapat memproses dan mengakses data dengan lebih cepat.
"Hal ini sangat penting bagi semua industri di era digital ini, terlebih untuk industri yang memerlukan layanan real-time, seperti layanan keuangan dan perusahaan teknologi seperti cloud ecommerce, gaming, streaming," jelasnya.
In-town data center umumnya dibangun dengan standar keamanan dan ketersediaan tinggi seperti Tier 3 atau Tier 4. Ini menjamin data dan layanan tetap aktif, bahkan saat terjadi gangguan atau pemadaman listrik. Dengan ketersediaan 24/7, data center ini membantu bisnis menjaga kelangsungan operasional tanpa risiko downtime.
Untuk mendukung dan memberi internet lebih cepat untuk users, BDDC telah bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk mendirikan internet exchange kedua di data center mereka. "Salah satu faktor utamanya adalah kami menghadirkan internet exchange di dalam kota, yang kami sebut JK2 internet exchange.
Data Center BDDC, ungkap Yudha, siap memenuhi permintaan yang terus meningkat dari perusahaan-perusahaan dengan ketersediaan lahan yang akan terus dibangun. BDDC menawarkan layanan andal dengan sertifikasi tinggi dengan konektivitas cepat bagi para pelanggannya.
“Kami berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk membangun internet exchange kedua di dalam data center kami," ucap Yudha.
"Dengan adanya internet exchange ini, pihaknya mengundang para Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan peering di tempat kami, sehingga layanan dapat lebih dekat dengan konten dan meningkatkan kecepatan layanan kepada pelanggan,” pungkasnya. (Z-11)