HIPMI Jaya dan Kementerian UMKM Perkuat Sinergi untuk Mendukung Ekosistem UMKM Indonesia

1 week ago 3
HIPMI Jaya dan Kementerian UMKM Perkuat Sinergi untuk Mendukung Ekosistem UMKM Indonesia Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen, memperkenalkan program Jaya Space 2.0, Jaya Academy 2.0, dan Jaya Connect yang bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM. (HIPMI)

HIMPUNAN Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya dan Kementerian UMKM sepakat memperkuat sinergi untuk mengembangkan ekosistem UMKM di Indonesia. Kesepakatan ini tercapai dalam audiensi di Gedung SMESCO, Jakarta, pada 5 November dan diharapkan mampu meningkatkan daya saing serta memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.

Dihadiri jajaran Kementrian UMKM, termasuk Menteri UMKM Maman Abdurrahman dan Ketua Umum (Ketum) HIPMI Jaya, Ryan Haroen berserta tim pengurus, Audiensi ini menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian UMKM, yang berfokus pada pengembangan wirausaha, dan HIPMI Jaya, yang memiliki lebih dari 4000 anggota aktif, termasuk pengusaha-pengusaha UMKM yang siap berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Umum (Ketum) HIPMI Jaya, Ryan Haroen, turut memaparkan berbagai program yang akan diluncurkan, seperti Jaya Space 2.0, Jaya Academy 2.0, dan Jaya Connect.

Manfaat dari progam tersebut tentu dapat membawa banyak manfaat kepada pelaku UMKM dikarenakan progam-program tersebut sepeti Jaya Space 2.0 dan Jaya Academy 2.0 bertujuan untuk memberi pelatihan intensif untuk mendampingi pelaku UMKM untuk meningkatkan keahlian dan penyediaan pendidikan luar negeri.

Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengaktivasikan program Jaya Connect yang dimana data anggota HIPMI dan data Kementrian UMKM dapat di manfaatkan untuk keperluan pembuatan bisnis.

Turut hadir dalam ajang tersebut, Deputi Kewirausahaan, Siti Azizah. Azizah menyampaikan bahwa program yang hampir serupa juga merupakan salah satu program kerja mereka.

“Kami juga memiliki program yang hampir sama,” ujarnya. “Maka dari itu, kami setuju untuk melakukan program ini bersama-sama dengan HIPMI Jaya.”

Beberapa isu strategis yang juga dibahas meliputi pengentasan “Stunting Entrepreneur”, penguatan peran UMKM dalam rantai pasok industri, program perumahan untuk UMKM, aplikasi SuperApp UMKM dan juga pembentukan Business Intelligence Hub.

Kementrian UMKM juga memaparkan sejumlah inisiatif yang sudah berjalan, seperti inkubasi startup, sertifikasi UMKM, program “Help Me Grow,” serta kemitraan dengan BRIN di Lab SMESCO.

Audiensi ini merupakan langkah konkret untuk mempererat kolaborasi antara pemerintah dan para pelaku UMKM untuk menciptakan ekosistem bisnis yang tangguh.

“Untuk menyukseskan program kerja Pak Prabowo yang ingin meningkatkan ekonomi Indonesia sejumlah 8%, diperlukan banyak pengusaha,” jelas Maman Abdurrahman.

“Melalui kerja sama ini, kami harap dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru dari sepuluh sektor industri yang akan di angkat oleh Kementrian UMKM dalam hal pendidikan, pendanaan, dan juga keperluan-keperluan operasional.”

Ryan Haroen juga menyampaikan harapannya untuk sukses mentransformasi Jakarta untuk menjadi kota global. “Kami ingin melahirkan lebih banyak start-up untuk bisa memenuhi klasifikasi kota global yaitu setidaknya memiliki seratus perusahaan unicorn. Saat ini, Jakarta baru memiliki tujuh.”

“Selain itu, angka yang harus kami capai adalah memiliki sepuluh top 500 world company. Saat ini, Jakarta masih berada di angka satu.”

“Harapannya, melalui program dan kemitraan baru ini, angka tersebut akan terus meningkat.”

Dalam pertemuan ini, Maman Abdurrahman, juga menyatakan komitmennya untuk menjadi pembicara pada Sesi Ekonomi dan Bisnis dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Diklatda) HIPMI Jaya yang akan diselenggarakan pada 14 November 2024 di hotel Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta Selatan, dimana para pelaku UMKM akan mengisi sebagai pembicara utama berserta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, dan juga Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN), Erick Thohir.

Acara Diklatda 2024 sendiri akan menjabarkan beberapa topik seperti kemitraan investasi, akses permodalan, kurasi produk UMKM, serta upaya peningkatan pemasaran melalui kolaborasi dengan Kementerian UMKM.

HIPMI Jaya HIPMI didirikan pada tahun 1972 dengan tujuan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pemuda Indonesia. Dua tahun kemudian, HIPMI Jaya berdiri dan menjadi wadah bagi pengusaha-pengusaha di Jakarta. Sejak awal, HIPMI telah berperan penting dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui berbagai aktivitas dan kontribusi anggotanya. (RO/Z-3)

Read Entire Article
Global Food