PENTAS wayang kulit dalam rangka peringatan Hari Wayang Dunia/Nasional (HWD/HWN) 2024 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, digelar setiap malam secara bergilir di 12 wilayah kecamatan.
Pergelaran wayang kulit memperingati HWD/HWN merupakan program Dewan Kesenian Klaten 2024. Kegiatan pentas dimulai pada 9 November lalu di halaman RSPD Klaten, dengan dalang Ki Mulyono PW.
Sesuai jadwal yang diperoleh, pentas wayang di beberapa wilayah kecamatan itu akan dilaksanakan sampai 20 November 2024, dengan melibatkan dalang dari Komite Pedalangan Dewan Kesenian Klaten.
Sementara, Dewan Kesenian Klaten pada Jumat (15/11) malam menggelar wayang memperingati HWD/HWN di Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, dan Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.
Pentas wayang semalam suntuk di dua lalokasi yang dibanjiri penonton itu, dihadiri Ketua Umum Dewan Kesenian Klaten Sunarna dan jajaran pengurus, Forkopimcam, perangkat desa, dan para dalang.
Ketua Umum Dewan Kesenian Klaten, Sunarno, dalam sambutannya mengatakan HWD/HWN yang diperingati pada 7 November, merupakan momentum penting dalam upaya melestarikan wayang sebagai warisan budaya.
Perlu diketahui, HWD ditetapkan oleh UNESCO pada 7 November 2003, sedangkan HWN 7 November ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI No 30 Tahun 2018, yang ditandatangani pada 17 Desember 2018.
“UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Culrural Heritage of Humanity, adalah pengakuan internasional atas wayang sebagai bagian dari warisan budaya lisan dan tak benda,” jelasnya.
Kemudian, dengan penetapan 7 November sebagai HWN, pemerintah ingin menghidupkan kembali minat generasi muda terhadap wayang, sekaligus memperkenalkan warisan budaya yang sarat nilai filosofis dan moral tersebut.
Penetapan HWN bertujuan melestarikan wayang sebagai warisan budaya khas Indonesia, menumbuhkan rasa cinta dan kecintaan terhadap warisan budaya, serta menjadi sarana pembentukan karakter dan jati diri bangsa.
“Semoga HWN terus menjadi momen penting untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya pewayangan, yang kelak akan mewariskan kekayaan budaya ini kepada generasi penerus bangsa,” kata Sunarno.
Pentas wayang kulit di Desa Randulanang oleh dalang Ki Jalu Wibowo dan Ki Wisnu Nugroho, dan di Desa Karanganom dibawakan dalang Ki Sarlair yang juga ditonton Hamenang Wajar Ismoyo, calon Bupati Klaten.
Salah satu penonton wayang di Desa Karanganom, Herry, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih atas terselenggaranya pentas wayang kulit semalam suntuk oleh Dewan Kesenian Klaten.
“Pergelaran wayang kulit dalam rangka HWD/HWN 2024, yang merupakan program kegiatan Dewan Kesenian Klaten untuk nguri-uri warisan budaya daerah ini diharapkan ke depan dapat terus dilanjutkan,” ujarnya. (H-2)