Caldera Rilis EP Perdana, Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu

1 day ago 2
Caldera Rilis EP Perdana, Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu Caldera(MI/HO)

PENYANYI dan penulis lagu pendatang baru, Caldera, meluncurkan EP perdananya, Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu, yang sudah dapat didengarkan di semua platform streaming musik

Dirilis secara independen, EP dari Caldera itu menampilkan lima lagu termasuk single Rabun, yang dirilis akhir Agustus lalu. 

Alunan musik Indonesia yang kental dengan nuansa vintage, dipadukan dengan sentuhan bossa nova, dan vokal Caldera yang kemayu sepanjang mini album ini membawa kita semua ke sebuah ruang penuh nostalgia dan curahan hati terdalam.

Lirik-lirik yang Caldera tulis sepanjang EP ini merupakan perpaduan dari berbagai percakapan, puisi, dan serpihan buah pikirannya yang kemudian dikembangkan menjadi lima lagu penuh yaitu Resah, Renung, Rabun, Ranjang, dan Rekah, masing-masing dengan kisah uniknya sendiri.

Tiap penggalan lirik di EP ini dikumpulkan oleh Caldera bersama produsernya, Heston Prasetyo, untuk kemudian menceritakan berbagai kisah yang EP ini bawa. 

Mulai dari rahasia yang disimpan oleh seorang perempuan, perjuangan untuk dapat berdiri sendiri, terbutakannya kita oleh seseorang, makna dari cinta yang sesungguhnya, hingga momen Caldera terlahir kembali saat ia telah menemukan dirinya sendiri.

"Sangat mudah untuk mengabaikan rona merah yang muncul karena perasaan tidak percaya diri yang tidak terduga, jika tidak dikaitkan dengan berbagai pengalaman emosional yang melemahkan. Pipi yang memerah tidak selalu menunjukkan rasa malu. Emosi dapat muncul dalam berbagai bentuk, yang aku kemudian ingat dan bahas saat menulis lagu-lagu di EP ini. Tujuan dari EP ini adalah untuk membagikan berbagai jenis emosi, salah satunya pengalaman saat kita merasa tersipu," papar Caldera.

Bagi Caldera, EP perdananya ini bertujuan untuk membangkitkan rasa ingin tahu para para pendengarnya, lewat bagaimana kita mengolah perasaan kita dan menyampaikannya sesuai dengan apa kita inginkan. Sama seperti caldera yang bertransformasi menjadi dirinya secara utuh lewat EP ini.

"Lagu-lagu di EP ini merangkum sebuah perjalanan seseorang menjadi dirinya yang sesungguhnya. Aku harap semua pendengarnya dapat menyadari bahwa hidup ini jarang sekali berjalan dengan mulus seterusnya. Namun seiring dengan berjalannya arus yang membawa kita, kita akhirnya dapat menemukan siapa diri kita sebenarnya untuk akhirnya menempatkan diri kita sebagai jantung dari perjalanan ini," ujar Caldera.

Sepertinya halnya takdir, Caldera percaya bahwa apa yang memang milik kita, nantinya akan menemukan kita sendiri. 

"Untuk akhirnya merasa penuh, semoga kita dapat benar-benar menemukan diri kita," tutupnya.

Agustus lalu, Caldera merilis single Rabun, yang menjadi karya pertamanya di 2024 dan menjadi single pertama dari EP Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu. 

Caldera mengambil perhatian penikmat musik Indonesia lewat cover lagu Rindu Lukisan milik Ismail Marzuki, yang ditampilkan di seri Netflix Gadis Kretek dan ia bawakan bersama Rei Naldy. 

Rindu Lukisan versi Caldera telah meraih hampir 1.4 juta stream di Spotify sejak dirilis Oktober 2023 lalu.

Tahun 2023 menjadi tahun penuh kolaborasi bagi Caldera. Suara merdu Caldera dapat kita dengar di lagu Hayya The Great milik band Sore dalam album Quo Vadis, SORE?, yang dirilis pada Februari 2023. 

Caldera juga berkolaborasi dengan Bilal Indrajaya di single Semestinya yang dirilis pada Mei 2023. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food