PERNAHKAH Anda membayangkan ada sebuah ruang di alam semesta yang begitu besar dan kosong hingga bisa membuat kita bertanya-tanya apakah kita benar-benar sendirian di kosmos ini? Boötes Void, yang sering dijuluki sebagai Great Nothing atau Kekosongan Besar, adalah salah satu fenomena paling misterius di ruang angkasa.
Kekosongan ini bukan sekadar ruang kosong tanpa bintang atau planet, ia benar-benar sebuah wilayah di alam semesta yang hampir tidak memiliki galaksi. Sebuah “lubang” besar dalam struktur kosmos yang seolah menghilangkan sebagian dari realitas galaksi yang kita kenal.
Apa Itu Boötes Void?
Boötes Void adalah salah satu kekosongan terbesar yang pernah ditemukan dalam alam semesta yang dapat diamati. Dengan ukuran yang mencapai antara 250 hingga 330 juta tahun cahaya, Boötes Void memiliki lebar yang cukup untuk menampung sekitar 2% dari diameter seluruh alam semesta yang dapat kita lihat dengan teleskop.
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1981 oleh para astronom yang sedang melakukan survei pergeseran merah galaksi. Boötes Void telah mengundang rasa ingin tahu yang mendalam tentang struktur dan pembentukan alam semesta.
Para peneliti awalnya menemukan kekosongan ini ketika mereka menganalisis data dari pergeseran merah galaksi. Dalam makalah yang diterbitkan pada tahun yang sama, para astronom mengemukakan bahwa wilayah tersebut hampir tidak memiliki galaksi.
Bahkan, ketika mereka melihat lebih dalam, mereka menemukan hanya ada sekitar 60 galaksi yang terdeteksi di wilayah yang seharusnyanya mengandung sekitar 2.000 galaksi, angka yang jauh lebih sedikit daripada yang diperkirakan untuk ruang angkasa yang seharusnya terisi secara merata oleh galaksi-galaksi.
Bayangkan jika kita hidup di pusat Boötes Void. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak akan tahu bahwa ada galaksi lain di alam semesta ini. Sebagai contoh, Bima Sakti, galaksi kita, yang berada di tepi kekosongan tersebut, mungkin hanya akan mengetahui keberadaan galaksi lain pada tahun 1960-an.
Mengapa? Karena kekosongan ini begitu luas, dan jarak antar galaksi sangat jauh sehingga cahaya dari galaksi lain memerlukan waktu yang sangat lama untuk mencapai kita itu pun jika ada sama sekali.
Astronom Greg Aldering pernah mengatakan, “Jika Bima Sakti berada di pusat kekosongan Boötes, kita tidak akan tahu ada galaksi lain sampai tahun 1960-an.” Hal ini menggambarkan betapa besar dan terisolasinya area ini. Dalam kekosongan seperti itu, kita hanya bisa melihat sedikit galaksi, jika ada, yang tersebar di sekitarnya.
Sejarah Penemuan dan Observasi
Penemuan Boötes Void dimulai dengan survei galaksi yang dilakukan astronom pada 1980-an, yang mengarah pada kesimpulan mengejutkan ruang ini hampir tidak memiliki galaksi sama sekali. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan meskipun sangat jarang. Hasil pengamatan terdapat beberapa galaksi yang berada dalam kekosongan ini, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit daripada yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya.
Pada 1997, sekitar 60 galaksi telah dikonfirmasi berada di wilayah Boötes Void sebuah angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang memprediksi 2.000 galaksi di area yang sama.
Meskipun telah ditemukan beberapa galaksi dalam Boötes Void, masih banyak yang belum kita ketahui tentang ruang kosong ini. Apakah ada fenomena fisik yang menyebabkan terbentuknya kekosongan besar seperti itu? Ataukah ini hanya bagian dari pola alami yang lebih besar dalam distribusi galaksi? Penelitian lebih lanjut tentang Boötes Void dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan memberikan wawasan baru tentang struktur alam semesta.
Pada akhirnya, Boötes Void adalah contoh nyata dari betapa luas dan misteriusnya alam semesta yang kita huni. Dengan teknologi dan teleskop yang semakin canggih, siapa tahu apa lagi yang mungkin kita temukan di kedalaman ruang yang tak terhingga ini.
Kekosongan besar ini, meskipun tampaknya “tidak ada apa-apa,” mungkin justru menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang bisa kita bayangkan. (IFLSience/Z-3)