SEKOLAH perlu melakukan deteksi secara dini atas kemampuan siswa agar dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai sehingga harapan tingkat penerimaan siswa masuk perguruan tinggi negeri (PTN) hingga 80% dapat tercapai.
"Setiap sekolah harus memiliki target kelulusan dan aktif meningkatkan peluang siswa untuk diterima di PTN, sekolah kedinasan, dan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), salah satunya melalui kolaborasi strategis dengan lembaga pendidikan, seperti Ganesha Operation (GO)," ungkap Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta Suhirman dalam webinar pendidikan GO, di Yogyakarta.
Webinar pendidikan ini dihadiri para guru, orang tua, dan siswa kelas 12 dari SMA/SMK dan madrasah setempat.
Suhirman yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta Didik Wardaya ini pun menyampaikan pesan penting bagi para guru mengenai tanggung jawab pendidikan.
"Untuk bapak-ibu guru, ini adalah tugas utama, mengingat siswa adalah titipan orang tua yang mempercayakan pendidikan mereka kepada kita. Ayo, bersama-sama kita perkuat persiapan siswa menghadapi UTBK-SNBT (Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) 2025," ucap Suhirman.
Pembicara lainnya, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DI Yogyakarta Abd Suud mengapresiasi upaya GO dalam mendukung persiapan akademik siswa melalui try out berbasis komputer (TOBK) nasional. “Kesempatan ini jadi momentum bagi sekolah untuk ikut bertanggung jawab membimbing siswa menuju jenjang pendidikan lebih tinggi.
Keterlibatan sekolah amat penting dalam mempersiapkan siswa dan kolaborasi dengan lembaga seperti GO sehingga berdampak positif bagi kesiapan akademik siswa," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Ganesha Operation Prof Dr Ir Bob Foster MM selaku pembicara ketiga menjelaskan pentingnya pendidikan tinggi dalam membentuk generasi masa depan yang kompetitif.
“Masuk ke PTN, perguruan tinggi kedinasan, dan PTKIN adalah salah satu faktor esensial untuk menentukan masa depan. Kamu nanti menjadi leader bagi bangsa, menjadikan Indonesia bangsa berdaya saing,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Yogyakarta kepada siswa serta mendorong siswa untuk belajar, berlatih, dan bertanding secara optimal melalui bimbingan GO.
Ia memaparkan GO berkiprah selama 40 tahun dalam pendidikan dan berkomitmen untuk menstandarkan metode pembelajaran berkualitas di seluruh cabang GO di Indonesia.
"Salah satunya melalui TOBK Nasional yang disusun dengan pola relevan dengan UTBK-SNBT, sehingga membantu siswa dalam memahami pola soal yang akan diujikan," ujarnya.
Prof Bob menambahkan TOBK Nasional berikutnya akan diadakan pada November 2024 yang memberi kesempatan bagi lebih banyak siswa untuk berlatih dan mengevaluasi kesiapan akademik mereka.
Sebelumnya, pada TOBK Nasional Agustus lalu, tercatat 229.024 siswa dari berbagai provinsi di Indonesia ikut serta. Berdasarkan hasil TOBK ini, SMAN 1 Yogyakarta menjadi SMA dengan rataan nilai tertinggi di Yogyakarta, sedangkan Humaira Khasana Kartika dari SMAN 4 Yogyakarta meraih nilai tertinggi di tingkat siswa SMA/SMK.
Adapun MAN 4 Bantul tercatat sebagai madrasah dengan rataan nilai tertinggi dan Nazeeha Maulidya Haqqi dari MAN 1 Yogyakarta meraih nilai tertinggi di tingkat siswa madrasah se-Yogyakarta.
Prof Bob berharap webinar kali ini memberikan motivasi kepada siswa di Yogyakarta untuk semakin menghadapi ujian agar memiliki peluang lebih besar diterima di PTN, perguruan tinggi kedinasan, dan PTKIN pilihan. "Ini juga sebagai upaya kami membangun generasi emas Indonesia yang berdaya saing tinggi," pungkasnya. (N-2)