SEBANYAK 50 persen kasus infertilitas berasal dari pria. Dalam empat dekade terakhir, kualitas air mani pria menurun sekitar 50-60%, hal tersebut dipengaruhi oleh pola makan tinggi lemak, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat.
Faktor-faktor ini mengurangi jumlah, konsentrasi, serta pergerakan sperma. Sebaliknya, pola makan sehat yang kaya vitamin, mineral, asam lemak omega-3, dan antioksidan dapat meningkatkan kualitas sperma serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan.
Air mani pria adalah campuran berbagai nutrisi seperti seng, kalsium, magnesium, vitamin C, vitamin E, dan zat-zat lainnya yang penting untuk spermatogenesis atau pembentukan sperma. Sementara itu, pH air mani dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi, berkisar antara 7,2 hingga 8,2.
1. Tauge
Jika dikonsumsi secara teratur, tauge dapat meningkatkan kualitas sperma. Kandungan vitamin E, khususnya E-alfa merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel dari serangan radikal bebas.
Rutin mengonsumsi tauge dapat menjaga kesehatan sperma dan mencegah dari berbagai kerusakan dan serangan radikal bebas. Maka, kualitas sperma pun akan meningkat.
2. Wortel
Tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan mata, wortel juga meningkatkan kesuburan seorang pria.
Hal ini merujuk pada sebuah studi yang dipublikasikan pada The Journal Fertility and Sterility.
Menurut studi, asupan karotenoid yang terkandung pada wortel dikaitkan dengan motilitas sperma yang lebih tinggi dan morfologi sperma yang lebih baik.
Motilitas adalah istilah menggambarkan kemampuan sperma ‘berenang’ mencapai sel telur.
3. Kerang-kerangan
Makanan jenis kerang-kerangan, seperti tiram dan remis kaya kandungan zinc yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan produksi sperma dan testosteron.
Di mana keduanya merupakan elemen yang penting dalam kesehatan reproduksi pria.
Selain itu, kerang-kerangan juga merupakan sumber zat besi yang berguna untuk melancarkan aliran darah ke alat genital.
Kandungan lainnya, seperti vitamin B12 dan vitamin D dapat meningkatkan jumlah dan motilitas sperma.
Oleh karena itu, mengonsumsi kerang-kerangan seperti tiram dalam jumlah yang tepat tentunya dapat meningkatkan kualitas dan kesehatan sperma.
4. Biji-bijian
Kandungan asam lemak omega 3 yang terdapat pada biji-bijian (biji labu, biji wijen, dan biji bunga matahari) tak hanya bermanfaat untuk mencerdaskan otak.
Nutrisi tersebut juga bermanfaat untuk menstimulasi aliran darah ke organ seksual dan meningkatkan kinerja seksual pria.
Biji-bijian ini bisa dimakan langsung sebagai camilan tanpa harus dimasak dulu.
5. Asparagus
Tak hanya wanita, pria perlu memenuhi asupan folat dalam tubuhnya. Sebab, tanpa asupan folat yang tepat, pria berisiko menghasilkan sperma abnormal yang mengandung sedikit atau terlalu banyak kromosom.
Nah, asparagus adalah salah satu sumber folat terbaik.
Oleh karena itu, pria dianjurkan untuk mengonsumsi seporsi asparagus yang dapat memenuhi 50% kebutuhan asam folat per hari.
Pada pria yang memiliki kualitas sperma rendah, mengonsumsi asparagus sangat baik karena kandungan asam amino L-Carnitin yang terdapat di dalamnya dapat menormalkan sel sperma dan memperbaiki motilitas sperma.
6. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat untuk kesuburan pria. Sebagai contoh, kacang kenari kaya akan asam lemak omega-3, kenari meningkatkan vitalitas sperma.
Selain kacang kenari, jenis kacang lentil juga menjadi salah satu makanan peningkat kualitas sperma yang direkomendasikan.
Sebab, jenis kacang yang satu ini merupakan sumber folat yang menjadi katalis penting dalam produksi sperma.
7. Alpukat
Makanan yang kaya akan lemak tak jenuh, seperti alpukat, biasanya juga kaya antioksidan.
Buah ini mengandung antioksidan tinggi yang membantu melindungi sperma dari kerusakan sel.
Ia juga menjaganya tetap kuat dan lincah sehingga mampu bertahan lebih lama saat harus ‘berenang’ menuju tuba falopi dan membuahi sel telur.
Dengan memperhatikan pola makan sehat dan makanan yang kaya akan nutrisi penting, pria dapat meningkatkan kesuburan kualitas sperma mereka.Hal ini membantu dalam peluang keberhasilan dalam proses reproduksi. (Z-12)
Sumber: halodoc.com & yankes.kemenkes.go.id