DONALD Trump akan kembali ke Gedung Putih setelah memenangi Pilpres Amerika Serikat Trump. Dia akan terpilih lagi sebagai presiden pertama yang pernah dihukum karena tindak pidana setelah dinyatakan bersalah di New York lantaran memalsukan catatan bisnis.
Selama kampanye, Trump menjanjikan sejumlah isu termasuk imigrasi, ekonomi, dan perang di Ukraina. Trump akan mendapat dukungan untuk agenda politiknya di Kongres karena Partai Republik juga kembali menguasai Senat.
Dalam pidato kemenangannya, Trump berjanji akan memerintah dengan semboyan sederhana yaitu menepati janji politiknya. Namun dalam banyak isu dia tidak memberikan kejelasan bagaimana cara untuk mencapai tujuannya.
Ketika tahun lalu ditanya oleh Fox News apakah dia akan menyalahgunakan kekuasaannya atau menargetkan lawan politik, Trump menjawab tidak akan melakukannya, kecuali pada hari pertama masa jabatannya nanti.
Berikut daftar janji kebijakan Trump:
1) Mendeportasi migran besar-besaran
Saat kampanye, Trump menjanjikan deportasi massal migran yang tidak berdokumen. Dia juga ingin menyelesaikan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko yang sudah dimulai selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden periode 2017-2021 lalu.
Jumlah penyeberangan di perbatasan selatan AS mencapai rekor tertinggi pada akhir tahun lalu selama pemerintahan Joe Biden sebelum turun pada 2024. Deportasi skala besar yang dijanjikan Trump diperkirakan akan menghadapi tantangan aspsk hukum dan biaya yang besar. Hal itu potensial memperlambat pertumbuhan ekonomi.
2) Pemotongan pajak dan tarif impor
Data jajak pendapat menunjukkan ekonomi merupakan isu utama bagi para pemilih Trump. Dia berjanji untuk mengakhiri inflasi yang tinggi di bawah pemerintahan Biden. Hanya saja, kekuasaan presiden untuk secara langsung memengaruhi harga akan terbatas.
Trump juga menjanjikan pemotongan pajak besar-besaran melanjutkan kebijakannya pada 2017 lalu. Dia telah mengusulkan agar tip bebas pajak, menghapus pajak atas pembayaran jaminan sosial, dan memangkas pajak perusahaan.
Trump mengusulkan tarif baru minimal 10% untuk sebagian besar barang asing yang masuk demi memangkas defisit neraca perdagangan. Impor dari Tiongkok ingin dikenakan tarif tambahan sebesar 60%. Langkah tersebut potensial menaikkan harga bagi masyarakat biasa.
3) Memangkas regulasi iklim
Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump mencabut ratusan aturan perlindungan lingkungan dan menjadikan Amerika sebagai negara pertama yang menarik diri dari perjanjian iklim Paris.
Kali ini, dia kembali berjanji untuk memangkas regulasi sebagai cara untuk membantu industri mobil Amerika. Dia terus-menerus menyerang kendaraan listrik, berjanji untuk membatalkan target Biden yang mendorong peralihan ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Trump berjanji untuk meningkatkan produksi bahan bakar fosil. Dia ingin membuka area seperti alam liar Arktik untuk pengeboran minyak yang menurutnya akan menurunkan biaya energi.
4) Mengakhiri perang Ukraina dan Timur Tengah
Trump mengkritik AS yang menghabiskan puluhan miliar dolar untuk mendukung Ukraina dalam perang dengan Rusia. Dia berjanji untuk mengakhiri konflik dalam waktu 24 jam melalui kesepakatan yang dinegosiasikan.
Trump ingin AS melepaskan diri dari konflik luar negeri. Mengenai perang di Gaza, Trump memosisikan dirinya sebagai pendukung setia Israel namun juga mendesak Israel untuk mengakhiri operasi militer. Dia juga berjanji untuk mengakhiri perang di Libanon.
5) Tidak ada larangan aborsi
Bertentangan dengan keinginan beberapa pendukungnya, selama debat calon presiden Trump mengatakan tidak akan menandatangani undang-undang larangan aborsi nasional.
Pada tahun 2022, hak konstitusional nasional untuk aborsi dibatalkan oleh Mahkamah Agung yang mayoritas hakimnya adalah hakim konservatif. Trump mengatakan negara bagian harus bebas memutuskan undang-undang sendiri tentang aborsi.
6) Pengampunan kepada pelaku kerusuhan Gedung Capitol
Trump berjanji membebaskan beberapa pelaku yang dihukum karena kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari 2021. Saat itu, para pendukungnya menyerbu Capitol untuk menggagalkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum 2020.
Trump dinilai turut memicu kerusuhan tersebut karena tak menerima kekalahan dari Biden saat itu. Namun, Trump menyebut banyak dari mereka dipenjara secara salah.
7) Memecat penasihat khusus Jack Smith
Trump berjanji untuk memecat Penasihat Khusus Jack Smith yang merupakan jaksa di Kementerian Kehakiman. Smith sebelumnya memperkarakan Trump atas dugaan upaya untuk membatalkan hasil pemilu 2020 dan dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.
Trump menyangkal melakukan kesalahan dan berhasil mencegah kedua kasus tersebut diadili sebelum pemilu. (BBC/Z-6)