BATUK dan pilek bisa mengakibatkan dehidrasi pada penderitanya. Umumnya, saat mengalami batuk dan pilek hanya fokus pada penyembuhan, tanpa memperhatikan efek samping dari kurangnya cairan.
Ketika sakit, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan, terutama jika disertai demam, pilek berat, batuk, dan berkeringat. Hal tersebut dapat mempersulit proses penyembuhan batuk dan pilek.
Mengapa batuk dan pilek meningkatkan risiko dehidrasi?
Pada saat batuk dan pilek kondisi umum yang terjadi adalah infeksi saluran pernafasan oleh virus dan bakteri. Ketika mengalami batuk, tubuh akan mengeluarkan banyak energi, terutama batuk yang terus-menerus, dapat meningkatkan laju pernapasan dan mempercepat penguapan cairan dalam tubuh. Jika hanya diam tanpa banyak mengonsumsi air putih, lama kelamaan tubuh akan semakin merasa lemas karena kekurangan cairan.
Menurut laporan Hindustan Times pada Senin (4/11/2024), Dr. Abdul Majid Khan dari Olive Hospital di Hyderabad menjelaskan bahwa infeksi saluran pernapasan atas seperti batuk dan pilek yang sering disertai demam dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat berlebih dan peningkatan frekuensi pernapasan.
"Ketika tubuh menggunakan energi untuk melawan infeksi yang menyebabkan batuk dan pilek, kebutuhan energi akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisit energi," ujar Dr. Khan.
Sementara itu, American Society of Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) merekomendasikan untuk mengonsumsi 60-120 ml cairan bening yang mengandung elektrolit dan kalori setiap 15 menit selama sakit, agar membantu mengencerkan sekresi saluran pernapasan.
Efek Dehidrasi
Dikutip dari kanal Youtube The University of Kansas Kepala Bagian Medis Rumah Sakit Universitas Kansas, Dr. Lee Norman, menjelaskan bahwa efek dehidrasi tidak boleh diabaikan. Kehilangan cairan yang signifikan dapat menyebabkan kram otot dan nyeri, serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh melemah.
"Efek pertama saat dehidrasi disebut peredaran sentral dari jantung akan beredar ke otak dan menuju ginjal semacam poros yang menyempit sehingga menyebabkan kram otot," jelasnya.
Untuk mencegah dehidrasi saat mengalami batuk dan pilek, penting bagi kita memastikan asupan cairan yang cukup. Pastikan untuk minum minimal delapan gelas air per hari, terutama ketika mengalami gejala batuk atau pilek.
Selain air putih, minuman bernutrisi seperti jus buah atau minuman elektrolit juga dapat membantu menjaga tubuh terhidrasi.
Lebih lanjut, dengan memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering atau urin yang berwarna gelap, adalah langkah awal yang dapat kita lakukan agar bisa mengambil tindakan yang tepat jika mengalami dehidrasi. (Theuniversityofkansas/ASPEN/Hindustantimes/P-5)