
Qudwah Indonesia bekerja sama dengan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia menggelar Seminar Nasional: Kolaborasi Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045 di Hotel Merapi Merbabu Bekasi, pada Kamis (20/2).
Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar lembaga pendidikan dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045, serta menghadirkan para praktisi pendidikan Islam yang memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi dalam membangun sistem pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam serta relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam kesempatan ini, Qudwah Indonesia dan SH Institute secara resmi meluncurkan Kurikulum Al-Maqadisah, sebuah kurikulum berbasis integrasi nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan global.
Kurikulum ini dirancang untuk membentuk karakter peserta didik agar memiliki wawasan keislaman yang kuat, kepemimpinan yang visioner, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
"Inilah ikhtiar kita untuk mewujudkan generasi yang kuat, berintegritas, dan peduli pada Indonesia dan perdamaian dunia. " ujar Muamar, CEO SH Institute dalam keterangannya hari ini.
Acara ini juga diisi dengan sesi panel diskusi yang membahas berbagai aspek strategis dalam pengembangan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, termasuk pentingnya kurikulum kePalestinaan, serta peran sekolah dan masyarakat dalam membangun generasi unggul.
"Generasi Shalahuddin Al Ayyubi tidak terlahir dengan sendirinya . Ada proses pendidikan yang dilakukan hampir 1 abad untuk mengubah peradaban. Oleh karena itu, kurikulum kePalestinaan sangat penting." ujar Lukman Hakim, Presiden Direktur Qudwah Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen sosial, Qudwah Indonesia juga memperkenalkan program One School for Five Families in Gaza, sebuah program bantuan finansial bulanan bagi keluarga di Gaza yang kehilangan segalanya akibat genosida, bertujuan untuk meringankan beban ekonomi, memberikan stabilitas, dan membantu saudara-saudara kita di Gaza dalam membangun kembali kehidupan. Program ini diharapkan dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi keluarga di Palestina, sekaligus menanamkan nilai kepedulian global kepada peserta didik.
Dengan terselenggaranya seminar ini, Qudwah Indonesia dan JSIT optimis terhadap kesiapan sekolah di Indonesia untuk menerapkan kurikulum Al Maqadisah dan program One School for Five Families in Gaza.
Langkah kolaboratif ini juga akan membawa dampak nyata dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat dan berdaya saing, serta turut berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Turut hadir pada acara tersebut Lukman Hakim (Presiden Direktur Qudwah Indonesia), Muamar M. Thohir (CEO SH Institute), Endah Tri Kusumawati (Ketua Departemen Penjaminan Mutu), Aep Syarifuddin (Ketua JSIT Jawa Barat), Muhamad Ikbal (Ketua JSIT Kota Bekasi), KH. Dr. Muhammad Aiz, M. H. (Perwakilan MUI Kota Bekasi), serta stakeholders dari dunia pendidikan islam. (H-2)