Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit karena Pneumonia Ganda: Kondisi dan Risiko Kesehatannya

10 hours ago 3
 Kondisi dan Risiko Kesehatannya Paus Fransiskus saat ini menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia ganda. Kenali apa itu pneumonia ganda.(Media Sosial X)

PAUS Fransiskus saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia bilateral atau pneumonia ganda. Pernyataan ini disampaikan Kantor Pers Takhta Suci pada Selasa (18/2). Berita ini juga dikonfirmasi Vatican News di hari yang sama.

Menurut laporan tersebut, Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun telah dirawat di rumah sakit sejak Jumat (14 Februari) setelah mengalami gejala bronkitis selama beberapa hari. Kondisi beliau dikatakan masih "kompleks," dengan adanya infeksi polimikroba—infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme sekaligus. Infeksi ini berkembang dalam konteks dua kondisi paru-paru, yakni bronkiektasis (kondisi kronis) dan bronkitis asma (kondisi akut). Meski demikian, Paus Fransiskus tetap dalam semangat baik dan menghabiskan waktu dengan beristirahat, berdoa, dan membaca.

Pada Rabu (19/2), Kantor Pers Takhta Suci memberikan pembaruan kondisi Paus yang menyebutkan kesehatannya stabil. Hasil tes darah menunjukkan sedikit perbaikan, terutama dalam indikator peradangan.

Apa Itu Pneumonia Ganda?

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur, yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di alveoli (kantung udara kecil di paru-paru). Pneumonia ganda berarti infeksi ini menyerang kedua paru-paru secara bersamaan.

Penyebab umum pneumonia meliputi virus flu, covid-19, serta infeksi bakteri yang lebih serius. Pneumonia juga bisa terjadi akibat aspirasi makanan atau minuman ke paru-paru. Pneumonia bakteri umumnya lebih parah dibandingkan pneumonia virus, yang sering kali memiliki gejala lebih ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Gejala pneumonia mencakup nyeri dada, kesulitan bernapas, demam, menggigil, mual, muntah, serta batuk yang terus-menerus. Jika memburuk, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal napas, kerusakan jantung, atau bahkan kematian jaringan paru-paru.

Dalam kasus Paus Fransiskus, infeksi polimikroba yang dialaminya mungkin memerlukan pengobatan yang lebih kompleks. Saat ini, beliau tengah menjalani terapi antibiotik untuk melawan infeksi bakteri serta kortikosteroid untuk meredakan peradangan. Namun, belum ada informasi apakah beliau membutuhkan terapi oksigen atau ventilator.

Siapa yang Berisiko Terkena Pneumonia?

Pneumonia dapat menyerang siapa saja, tetapi kelompok tertentu memiliki risiko lebih tinggi, termasuk:

  • Lansia dan anak-anak
  • Penderita penyakit kronis paru-paru atau jantung
  • Orang dengan gangguan neurologis yang mempengaruhi refleks menelan
  • Pasien rumah sakit atau penghuni panti jompo
  • Perokok dan ibu hamil
  • Orang dengan sistem imun lemah

Menurut Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS (bagian dari CDC), lebih dari 41.000 orang meninggal akibat pneumonia di AS pada 2023, dengan 1,4 juta kunjungan gawat darurat terkait pneumonia pada 2021. Kebanyakan pasien pneumonia dapat sembuh dalam 2-4 minggu dengan antibiotik, tetapi lansia di atas 65 tahun lebih rentan mengalami komplikasi yang memerlukan perawatan intensif.

Kondisi Paru-Paru Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memiliki riwayat kondisi paru-paru yang meningkatkan risiko pneumonia. Beliau diketahui mengidap bronkiektasis, kondisi kronis di mana saluran udara utama (bronkus) melebar dan menyebabkan penumpukan lendir berlebih. Hal ini membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.

Selain itu, beliau juga mengalami bronkitis asma, yaitu kombinasi antara asma dan bronkitis akut yang ditandai dengan sesak napas, dada terasa sesak, mengi, dan demam. Bronkitis sendiri terjadi ketika bronkus mengalami peradangan, yang lebih umum terjadi pada penderita asma karena saluran udara mereka lebih sensitif terhadap iritasi dan infeksi.

Sebagai tambahan, saat berusia 21 tahun, Paus Fransiskus pernah mengalami pleuritis, peradangan pada lapisan paru-paru, yang mengharuskan sebagian paru-parunya diangkat. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada saat bernapas, batuk, atau bersin. Pleuritis sering kali berkaitan dengan infeksi seperti pneumonia dan dapat meningkatkan risiko komplikasi pernapasan lainnya.

Dengan kondisi medis yang dimiliki, pemulihan Paus Fransiskus memerlukan perhatian khusus. Meski demikian, laporan terbaru menunjukkan bahwa kesehatannya mulai membaik. Umat Katolik di seluruh dunia pun terus mendoakan kesembuhan beliau. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Global Food