
SETELAH menjalani persiapan dan pelatihan selama empat bulan,para siswa Global Sevilla School Pulo Mas,Jakarta,mempersembahkan
“The Warrior’s Heart: Lutung Kasarung”. Pertunjukan drama musikal ini lahir dari semangat untuk menghidupkan tradisi teater musikal di sekolah tersebut pada Jumat ( 21/2).
"Musikal drama ini berlatar belakang cerita rakyat Indonesia sekaligus menjaga dan melestarikan nilai nilai luhur bangsa Indonesia.Kita sebagai sekolah mesti kembangkan budaya di tanah air," kata Putu Mudita , Secondary School Principal Global Sevilla dalam keterangannya hari ini,terkait pentas teater musikal tersebut.
Dikatakan Putu, aktivitas di sekolah tidak hanya mengedepankan aspek akademik semata.Melalui latihan dan pertunjukan teater musikal ini menambah semangat siswa dalam aktivitas non akademik juga menambah semangat belajar dan berkarya mengasah kreativitas siswa Global Sevila.
Purborini Sulistiyo ,Head of School , Global Sevilla,mengutarakan pihaknya menyiapkan siswa untuk siap berkompetisi secara global.
Sebab itu Global Sevilla membekali siswa dengan kurikulum yang unggul.Namun pihaknya memahami para siswa merupakan mayoritas anak anak Indonesia yang belajar menuntut ilmu di Indonesia. "Karena berada di Indonesia siswa kami mesti kenal budaya bangsanya manakala mereka keluar dari Indonesia untuk belajar tetap cinta tanah air nya," kata Purborini seraya mengapresiasi para orang tua siswa yang berkolaborasi sangat baik mendukung pertunjukan teater musikal tersebut.
Ia menyatakan pihaknya siap menghadirkan sebuah produksi yang luar biasa, memadukan seni, cerita, dan nilai mindfulness. "Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi mindfulness, kami menjadikan mindfulness sebagai tema utama dalam pertunjukan ini," ungkap Purborini.
Putu menambahkan mindfulness merupaka kemampuan untuk hadir sepenuhnya di saat ini, menyadari apa yang terjadi di sekitar kita tanpa bereaksi berlebihan atau merasa kewalahan. "Melalui drama musikal ini, kami berharap dapat menginspirasi siswa dan penonton untuk mengembangkan keterampilan hidup yang berharga ini," tukasnya.
Dalam kesempatan sama , Christina Sekar Project Manager bersama Banyu Director pertunjukan teater musikal Lutung Kasarung menjelaskan kisah klasik ini penuh cinta, pengkhianatan, dan transformasi yang menghubungkan dunia kahyangan dan kerajaan Pasir Batang.
Kisah ini mengikuti perjalanan Sanghyang Guruminda, seorang pangeran dari kahyangan yang menentang takdirnya dan dikutuk untuk hidup di bumi sebagai lutung.
Sementara itu, kerajaan Pasir Batang berada dalam kekacauan ketika sang raja menunjuk putri bungsunya, Purbasari, sebagai penerusnya. Keputusan ini menimbulkan kecemburuan di hati kakaknya, Purbararang, yang kemudian menyusun rencana jahat untuk menyingkirkan Purbasari. Purbasari pun dikutuk hingga wajahnya berubah dan diasingkan ke dalam hutan.
Di sanalah takdir mempertemukannya dengan Lutung Kasarung. Seiring waktu, ikatan mereka semakin erat, namun kekuatan sihir dan ambisi manusia berusaha menghalangi mereka.
Menurut Sekar pertunjukan ini melibatkan banyak siswa yang tampil total penuh kesiapan dengan baik . "Mereka berlatih setiap usai pelajaran sekolah sehingga tidak begitu menggangu pembelajaran mereka," pungkasnya. (H-2)