Sentra Tenun Dayak Iban: Langkah Baru untuk Penenun di Kalimantan Barat

9 hours ago 4
 Langkah Baru untuk Penenun di Kalimantan Barat Para penenun di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.(MI/HO)

PROGRAM Pemberdayaan Tenunin untuk Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat resmi diluncurkan, Jumat (14/2), di Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. 

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Insan Bumi Mandiri dalam mendukung pengrajin tenun lokal. 

Melalui pembangunan sentra produksi, penyediaan alat dan benang tenun, serta serangkaian pelatihan dan pendampingan usaha, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para penenun sekaligus melestarikan warisan budaya tenun Dayak Iban.

Peresmian program ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah daerah, PT Sarana Multi Infrastruktur, serta tokoh masyarakat setempat. 

Dalam sambutannya, Asisten 2 Bupati Kapuas Hulu Triwati menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan berharap agar tenun tidak hanya menjadi bagian dari ritual adat, tetapi juga dapat digemari oleh generasi muda sebagai identitas budaya sekaligus sumber penghidupan. 

"Kami berharap tenun semakin diminati oleh generasi muda agar tidak punah. Semoga program ini dapat meningkatkan perekonomian keluarga yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi desa," ujar Triwati. 

Camat Embaloh Hulu Silvester Rommy menambahkan bahwa program ini berbeda dari bantuan lain karena memiliki dampak jangka panjang yang berkelanjutan bagi masyarakat. 

"Tenun adalah program yang berkelanjutan. Banyak bantuan yang setelah program selesai, dampaknya juga berakhir. Namun, tenun bisa menjadi kekuatan dan semangat masyarakat," kata Silvester.

Kolaborasi antara PT SMI dan Insan Bumi Mandiri ini hadir sebagai solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi para penenun, seperti keterbatasan akses pasar, kurangnya regenerasi tenaga penenun, serta minimnya dukungan infrastruktur usaha. 

Selama 12 bulan rangkaian program ini, peserta telah mendapatkan pelatihan keterampilan, seperti peningkatan kualitas produk, penggunaan pewarna alami, literasi keuangan, manajemen bisnis, dan pelatihan membuat produk turunan. 

Diharapkan, dengan adanya sentra produksi dan pendampingan ini, para penenun dapat meningkatkan daya saing produk mereka dan memperoleh akses pasar yang lebih luas. 

"Kami ingin memastikan bahwa program ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga langkah nyata dalam membangun industri tenun yang mandiri dan berdaya saing," ujar Muhammad Sapuri, perwakilan PT SMI.

Direktur Program Insan Bumi Mandiri, Hayatul Fikri Aziz, menegaskan inisiatif ini bukan hanya untuk menjaga keberlanjutan tenun sebagai warisan budaya, tetapi juga untuk menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. 

"Kami ingin tenun tidak hanya digunakan dalam ritual adat, tetapi juga menjadi pakaian sehari-hari yang membanggakan. Dengan meningkatnya kualitas dan mutu tenun, kami berharap produk ini dapat dikenal di tingkat nasional bahkan internasional," ungkapnya. 

Senada dengan hal tersebut, Ketua kelompok penenun, Margareta Mala, juga menyampaikan harapannya agar tenun dapat memiliki pasar yang lebih luas dan menjadi bagian dari kebutuhan tekstil Indonesia. 

"Kami berharap tenun bisa sejajar dengan batik dan memiliki pasar yang tetap, sehingga para penenun bisa terus berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan budaya," ujarnya.

Dengan peresmian ini, langkah awal telah diambil untuk menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan bagi pengrajin tenun di Kapuas Hulu. Ke depan, program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenun di pasar nasional dan internasional, mendorong kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta memastikan regenerasi penenun melalui edukasi dan pendampingan. 

Selain memberikan dampak ekonomi, program ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, pekerjaan layak, aksi iklim, serta kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Insan Bumi Mandiri (IBM) merupakan sebuah lembaga filantropi yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat untuk membangun pedalaman Indonesia. 

Berdiri sejak 2016, IBM telah berhasil menyelenggarakan 1.004 program dan membantu lebih dari 163.792 masyarakat pedalaman Indonesia. 

Sebagai implementator program-program pemberdayaan, IBM membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan solusi berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food