Ingin Anak Sukses? Orang Tua Dilarang Ucapkan 4 Kalimat Ini/Foto: Istock
Jakarta, Insertlive -
Mengasuh anak adalah salah satu tantangan terberat bagi banyak orang tua. Hal ini disebabkan oleh perlunya orang tua untuk selalu berhati-hati dalam bersikap dan berbicara di hadapan anak, agar tidak menimbulkan efek buruk bagi masa depan mereka.
Tanpa disadari, ucapan orang tua dapat memainkan peran signifikan dalam membentuk masa depan anak. Untuk itu, orang tua diharapkan dapat mengontrol emosi dan menggunakan bahasa yang sesuai ketika berbicara dengan anak.
Lingkungan yang mendukung perkembangan kecerdasan anak, baik secara akademis maupun emosional, dapat terwujud jika orang tua menyadari pentingnya memilih kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan.
Dalam penelitian berjudul 'Raising an Entrepreneur,, Bisnow mengungkapkan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran krusial dalam mencapai kesuksesan. Terutama bila hubungan komunikasi yang baik dibangun sejak dini.
1. "Ayah/ibu tidak percaya kamu, jadi ayah/ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah."
Orang tua harus mengedepankan pentingnya tanggung jawab sejak usia muda. Dengan demikian, anak-anak akan belajar untuk bertanggung jawab, menghadapi tantangan secara mandiri, mengambil pelajaran dari kesalahan, dan meningkatkan rasa percaya diri mereka seiring waktu.
John Arrow, pemilik Mutual Mobile, menceritakan bahwa ketika dirinya duduk di kelas lima, ia dan teman-temannya berhasil menerbitkan surat kabar sekolah yang langsung laris terjual. Namun, mereka tidak melakukan pengecekan fakta dengan baik
Kepala sekolahnya pun sangat marah, dan teman-temannya mendapat teguran dari orang tua mereka. Di sisi lain, orang tua John justru tertawa dan memberinya dorongan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
"Mengetahui bahwa orang tua saya selalu ada untuk mendukung saya, bahkan saat pihak sekolah menentang, membuat saya berusaha lebih keras. Saya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa kepercayaan mereka pada saya adalah keputusan yang benar," kata John.
2. "Ayah/ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau."
Dampak buruk dari memanjakan anak berasal dari kebiasaan orang tua yang selalu memenuhi keinginan anak. Kebiasaan ini secara tidak langsung mencegah anak untuk belajar tentang tanggung jawab.
Ketika anak sering dimanjakan dengan uang, memungkinkan mereka jadi pribadi yang malas, kurang motivasi, dan mudah tersinggung ketika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal ini akan mengakibatkan mereka tumbuh tanpa kematangan emosional dan kesulitan dalam menghadapi masalah saat dewasa.
3. "Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat."
Banyak orang tua yang tidak menyadari keinginan dan cita-cita anak-anak mereka. Beberapa anak mungkin sebenarnya ingin berprestasi di bidang akademis, tetapi tidak sedikit orang tua yang justru memaksakan kehendak mereka sendiri.
Dukungan orang tua terhadap keinginan anak sangatlah penting. Sebab, bermain membantu anak belajar cara bersosialisasi, menetapkan aturan, dan membuat kesepakatan. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki kesempatan untuk belajar dan mampu mengambil keputusan.
4. "Ayah-ibu akan kasih uang kalau nilai kamu bagus."
Memberi uang kepada anak sebagai hadiah ketika mereka meraih nilai bagus atau menyelesaikan tugas sekolah sebaiknya tidak dilakukan. Saat orang tua terlalu fokus pada prestasi dan nilai yang baik, potensi anak dapat berkurang sebelum berkembang sepenuhnya.
Nilai dan prestasi di sekolah memang memiliki peranan penting. Namun, orang tua juga harus memperhatikan perkembangan berbagai aspek lain dalam kehidupan agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang utuh dan positif.
(Zalsabila Natasya/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork